Rizieq sendiri terhitung telah tiga tahun berada di Arab Saudi sejak meninggal Indonesia April 2017 silam. Rizieq pergi ke Arab Saudi seminggu sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan konten pornografi bersama Firza Husein.
Dengan diksi revolusi selamatkan Indonesia yang digaungkan oleh FPI sendiri, mungkinkah memang benar akan menambah beban pemerintah Jokowi? Tentu saja jika memang benar saya kira tetap akan mendapat beban tersendiri pemerintahan Jokowi.
Setidaknya jika revolusi selamatkan Indonesia yang saya analalisa di artikel sebelumnya kenyataaannya sendiri terjadi.
Tetapi jika bukan revolusi selamatkan indonesia atau apapun itu, beban yang pasti ketika Habib  Rizieq Shihab pulang adalah kerinduan akan pemimpin FPI tersebut yang dinilai akan dapat menarik masa yang lebih banyak dalam demonstrasi omnibus law UU Cipta Kerja.
Itulah beban yang nyata pemerintahan Jokowi, tentu dalam menentang UU Cipta kerja tidak hanya kelomok mahasiswa dan buruh saja dan elemen masyarakat lain yang bergerak.
Tetapi juga FPI dan PA212 dan simpatisannya dengan modal kepemimpinan Habib Rizieq Shihab tentu akan menambah angka pergerakan masa tersebut yang merepotkan pemerintah Jokowi itu pasti.
Jika pada Desember 2019, Â Habib Rizieq Shihab menuding statusnya yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena ada negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi atas alasan keamanan.
Mungkin cara itu dapat dilakukan kembali oleh pemerintah Jokowi dalam menenangkan masa FPI dan PA212 serta kelompok-kelompok lainnya yang berafiliasi dengan FPI, PA212 atau simpatisan Habib Rizieq Shihab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H