Layaknya seorang Ayah yang baik, sudah pasti apapun akan dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyhono (SBY) untuk anaknya Agus Hari Mukti Yudhoyono (AHY).
Sebagai seorang Ayah, SBY pasti ingin yang terbaik untuk anaknya termasuk meneruskan cita-citanya sebagi seorang presiden republik Indonesia. Karena dulunya SBY sendiri adalah seorang presiden.
Dalam berpolitik cita-cita yang paling tinggi tidak dipungkiri adalah menjadi seorang presiden. Maka dari itu pertama-tama AHY diwarisi kepemimpinan oleh SBY sebagai ketua umum partai demokrat, supaya nantinya karir politik AHY dapat langsung cemerlang.
AHY dalam menjadi pimpinan Partai Demokrat sendiri, partai yang telah dibesarkan oleh ayahnya SBY, yang mampu mengantarkan SBY menjadi Presiden Indonesia selama dua periode.
Pilihan untuk memimpin Partai Demokrat sendiri tidak mudah, AHY harus dengan keputusan yang cepat dan tepat, dimana AHY harus meninggalkan militer untuk berkarir dalam dunia politik.
Saat itu AHY sudah menjadi perwira tinggi dengan jabatan terakhir mayor, yang tidak lama lagi jelas akan menjadi Jendral di militer.
Apa lagi didukung dengan kekuatan SBY yang dirinya juga mantan Jendral, mantan pula Presiden Republik Indonesia, saya kira dapat memuluskan karir AHY di dunia militer.
Tetapi mungkin SBY punya langkah lain yang terbaik untuk anak-anaknya berkat naluri seorang Ayah, yang bermanufer meminta AHY untuk meningglakan karir militernya.
Saya sendiri mengira, jabatan militer tanpa kewenangan politik juga akan sulit, harus dekat dengan kekuasaan politik jikalau memang karir militer AHY ingin bagus dan cemerlang.
Jendral Andika diangkat sebagai KSAD, saya kira tetap ada hubungan kedekatan dengan pemerintahan Jokowi melalui ayah mertuanya yakni AM. Hendro Priyono dapat memuluskan langkah karir Jendral Andika di dunia milter.
Untuk itu siapa ayah yang tidak ingin yang terbaik untuk karir anak-anaknya. Maka dari itu melihat bagaimana AHY kemungkinan dapat tipis cemerlang berkarir sebagai militer tanpa kekuasaan politik yang mendukung.