Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alasan Terjebak Cinta yang Salah

17 September 2020   18:53 Diperbarui: 17 September 2020   22:51 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang harus dilakukan jika mencintai seseorang adalah mewujudkan cinta itu sendiri sebagai suatu cara saling memberi kasih sayang untuk hidup di dunia ini.

Tentu untuk mewujudkan semua bentuk "cinta" itu, terlebih dahulu seseorang harus mempunyai adanya niat yang baik, jika ingin mencintai orang lain adalah titik kebenaranya.

Tidak lain niat yang baik tersebut untuk menetukan arah dari cita-citanya dalam berhubungan dengan lawan jenis, supaya jelas kemana arah hubungan tersebut akan bermuara nantinya dalam menjalin hubungan.

Namun seringkali, niat baik dalam cinta saja tidak cukup membuat lawan jenis kita tertarik pada diri kita.

Banyak sekali alasan yang mendasari mereka dalam memilih "cinta" untuk dapat bersanding dengannya.

Dari seseorang itu dapat menjawab ketakutan kejadian cintanya dimasa lalu, menginginkan orang yang tepat, dan mencari mana orang yang berupaya tidak menyerah  dalam mengejar-ngejar dirinya sebagai yang teristimewa.

Alasan-alasan tersebutlah yang justru membuat seseorang dapat mematahkan niat baik orang lain yang datang dan ingin berhubungan dengannya.

Pertanyaannya, apakah niat baik dalam berhubungan tidak menjadi tolak ukur? Mungkinkah niat baik harus dibuktikan dengan cara yang sebenarnya jika dilakukan itu menuntut?

Dimana cenderung menyeleksi niat baik itu sendiri, apa-apa dibuktikan dengan perjuangan tidak peduli bagaimana komitmen setelah mereka mendapat dan harus menjaga hubungannya?

Mungkinkah perjuangan dalam cinta sebelum resmi berhubungan itu penting? Ataukah orang-orang hanya mementingkan "perjuangan" sebelum mendapatkan, untuk menjalin hubungan dari pada setelah mendapatkan cinta untuk hubungannya tersebut?

Karena "kasih sayang dalam cinta" tidak ada niat baik selain berhubungan dengan lawan jenis terus sampai langgeng dalam pernikahan. Setia pada satu pasangan dan membina keluarga baik senang maupun susah di lakukan secara bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun