Untuk itu dalam berhubungan, masih banyak perjuangan setelah menikah untuk sama-sama mempertahankan hubungan. Kuat dalam menjalani bahtera keluarga, setia pada pasangan dan keluarga, seharusnya itu menjadi ukuran dalam seseorang ingin memilih dan meneriman calon pasangan.
"Berhubungan semua itu ada dari niat orang yang bersangkuatan, bukan perjuangan saat pendekatan untuk mendapatkan cinta memulai hubungannya".
Karena itu kita yang seringkali terjebak pada narasi perjuangan seorang dalam memulai hubungan mereka, apakah cinta harus dibuktikan dengan pengorbanan yang dilakukan saat pendekatan sebelum berhubungan itu dimulai misalnya "pacaran"?
Apakah perjuangan cinta dalam pendekatan bisa menjadi niat ukuran kebiakan seseorang dalam menjalin suatu hubungan?
Bukankah tidak jarang ditemukan gigih dalam perjuangan saat pendekatan sebenarnya niatnya hanya untuk maian-main dan mencindrai hubungan setelah pacaran atau pernikahan?
Yang penting mereka  sudah mendapatkan apa yang diinginkan dari pasangannya tersebut dan meninggalkan komitmen berhubungan cinta.
Bukankah hal tersebut tidak sedikit ditemukan menjadikan hubungan ambyar di tengah jalan? Dimana seorang terkecoh pada perjuangan pendekatannya saja tanpa sigap dalam mengerti dan maksud tujuannya tersbut
Itulang mengapa cinta yang salah yang selalu menghampiri diri kita. Sebab dalam membangun hubungan cinta tidak lain adalah niat dari berhubungan cinta itu sendiri antara laki-laki dan perempuan.
Kini apa artinya gagah dalam perjuangan, pendekatan meyakinkan, berkorban ini dan itu tetapi hanya membuat sakit, ketika semua sudah di dapatkan kemudian ia pergi meninggalkan kita?
Maka dari itu ketika kita tidak mau terjebak cinta yang salah pahami apa yang menjadi niat seseorang ingin menjalin hubungan dengan kita. Apakah ia datang dengan komitmen atau hanya main-main yang tidak tahu apa tujuannya.
Hubungan cinta tidak lain adalah untuk hidup dalam kebersamaan. Membangun keluarga dan saling setia satu dengan lainnya. Supaya nantinya berhubungan dapat langgeng tidak ada yang dirugikan dalam hubungan termasuk anak-anak kita nanti di masa yang akan datang.