Setiap Negara di dunia punya kebijakan sendiri dalam menangani virus corona yang saat ini belum usai termasuk Negara Malaysia.
"Otoritas Negara Malaysia putuskan larangan masuk bukan saja bagi warga Indonesia tetapi juga warga Negara India dan Filipina. Larangan tersebut dinilai efektif untuk mengurangi kasus impor virus corona tersebut".
Malaysia rencananya akan menutup pintu masuk untuk ketiga Negara  per 7 September 2020 mendatang menyusul kian tingginya jumlah kasus virus corona di Negara ketiga tersebut.
Di Indonesia sendiri sampai saat ini kasus positif covid-19 berjumlah 177,571 dimana meninggal dunia 7,505 dan sembuh 128,057 dilansir dari CNN Indonesia.
Mengutip Bloomberg, Selasa (1/9/20) pembatasan warga Negara ketiga Negara tersebut Indonesia, Filipina dan India, yang masuk ke Negara Malaysia berlaku untuk pelajar, ekspatriat, permanent residents, dan juga anggota keluarga.
Hal tersebut disampaikan oleh mentri pertahanan Malaysia  Ismail Sabari Yaakob. Dengan keputusan ini berarti Malaysia semakin tertutup untuk warga Negara asing semenjak virus corona merebak.
Sejak maret Malaysia sudah melarang turis asing masuk. Dimana keputusan itu diambil pada saat sidang mentri Malaysia.
Menurut Ismail Sabari Yaakob keputusan penutupan ini merupakan saran dari kementrian kesehatan Malaysia, yang merasa larangan masuk warga Negara asing merupakan metode paling efektif untuk mengurangi kasus impor corona di Malaysia.
Disamping itu Malaysia juga tidak akan terburu-buru untuk membuka pariwisata untuk turis asing.Â
Masa Recovery Movement Control Order (RMCO) Malaysia mirip PSBB transisi di Indonesia control pergerakannya sebelumnya hingga 31 Agustus di perpanjang hingga 31 Desember 2020.
Meskipun rugi tidak kedatangan turis. Diperkirakan Malaysia megalami kerugian hingga 45 miliar ringgit sejak Januari hingga Juni lalu. Bagaimana regulasi otoritas di dalam negri sendiri di Indonesai dalam menguangi impor corona?
Investasi Dalih Longgarnya Otoritas Cegah potensi Impor Corona di Indonesia
Ekonomi dalam negri Indonesi dihatam pandemic corona sama dengan Negara lain di dunia. Hampir seluruh sector terimbas dampak pandemi.
Mafud MD Menkopolhukam juga berpendapat bahwa bulan sepetember ini Indonesia 99.99% Â akan mengalami resesi ekonomi. Â
Dirinya mengatakan kemungkinan resesi Indoenesia saat Mafud MD Â memberikan sambutan acara temu seniman di Yogyakarta. Sabtu ( 29/8/20).
Oleh sebab itu koleps masalah ekonomi maka dari Indonesia mementingkan keselamatan ekonomi.Â
Tidak peduli lalu lalang warga asing seperti 325 TKA China yang datang ke Indonesia beberapa minggu yang lalu tidak mampu ditolak walau di masa pandemi.
Alasan tetap menerima TKA China meskipun virus corona berasal dari Negara terebut otoritas berdalih semua atas nama investasi untuk perbaikan ekonomi negara. Â
Dilansir antara (22/8/20) Gubernur Kepri (Kepulauan Riau) menyampaikan bawasanya TKA atau Tenaga Kerja Asing yang sejumlah 325 orang telah mengangtongi izin secara resmi sebagaimana yang telah diatur undang-undang.
Gubernur Kepri juga meyampaikan kehadiran TKA asing China tersebut memanglah benar adanya untuk menjaga iklim investasi dimasa pandemi corona supaya dapat tetap stabil perekonomian di Kepulauan Riau lebih luasnya Negara Indonesai.
Dengan riskannya impor virus corona sendiri dihadapan investasi ekonomi akibat lalu lalang kegiatan manusia didalamnya lintas negara, Indonesia seperti lemah berbeda dengan Negara tetangga Malaysia.
Maka dari itu dibalik kampanye dan segala pembatasan sosoial yang dilakukan kini otoritas pada aktivitas domestik di Indonesia.Â
Seperti akhir-akhir ini di lakukan jam malam di berbagai kota besar seperti Bogor dan Depok. Tetapi lemah dalam menghalau potensi impor virus corona memper ketat masuk warga Negara asing.
Tentu dengan longgarnya penerapan ini menerangkan otoritas Indonesia terkesan setengah hati menghalau corona atas dasar impor virus dari warga Negara lain.Â
Mungkin longgarnya otoritas tersebut mengontrol warga Negara asing yang masuk di Indonesia yang menjadikan dimana kasus demi kasus corona di Indonesia terus mengalami kenaikan hari demi harinya. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H