Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT RI di Desa Karangrena yang Hilang namun Tetap Ada

16 Agustus 2020   09:32 Diperbarui: 17 Agustus 2020   07:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi desa (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Untuk itu di desa saya peringatan Agustusan atau hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia tahun 2020 yang ke-75, tentu terasa berbeda sekali, yang biasanya "semarak" kali ini tidak terasa semaraknya dan cenderung sepi. 

Tetapi ini dirasakan bukan hanya di desa saya, tetapi sama juga di desa-desa lainnya, bahkan sampai dengan wilayah perkotaan di Kabupaten Cilacap.

Terlepas apapun keputusan pemerintah itu, yang tidak menginstruksikan untuk digelar acara-acara yang sudah menjadi tradisi meperingati hari ulang tahun Republik Indonesia. Justru masyarakat tidak dibebankan biaya sumbangan dan lain sebagainya. 

Mengingat di masa pandemi Covid-19 ini, ekonomi sedang carut-marut. Maka pilihan yang tepat setiap acara yang membutuhkan dana besar tidak digelar.

Meskipun dana tersebut dari uang kas RT dan lain sebagainya, nyatanya dengan tidak digelarnya acara justru dapat berhemat untuk acara tahun-tahun berikutnya ketika sudah normal. 

Namun seperti acara tirakatan yang baru lima tahunan lalu menjadi acara rutin di RT saya tetap dilakukan kegiatannya.

ilustrasi (Sumber: Dokumentasi pribadi)
ilustrasi (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Tadi malam (15/8) jajaran kepengurusan RT saya yakni RT 04/02 mengkonfirmasi bawasannya setiap warga untuk acara malam (16/8) tirakatan nanti diwajibkan membawa satu jenis masakan untuk nanti makan bersama di doakan bersama sebagai "tirakat" masyarakat.

Di mana pada acara tirakat tersebut: "mendoakan segenap jasa-jasa para pahlawan yang dengan gagah berani berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, yang manfaatnya dapat dirasakan hingga kini maupun anak cucu nanti".

Selain tirakatan yang tetap ada sebagai identitas hari ulang tahun kemerdekaan di desa saya saat ini di masa covid-19. 

Tetap terpasangnya gapura bambu di depan rumah masyarakat, selain bendera dan umbul-umbul, beruntungnya tetap ada sebagai nuansa yang melekat bagian dari peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia.

Sejak tiga tahun yang lalu "lampu fliplop" yang dihias dengan bambu meninggi juga menjadi aksesoris wajib memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia di desa saya, yang dapat menjadi warna baru semaraknya memperingati hari kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun