Tetapi dengan berbagai penderitaan dan kesengsaraan itu, apakah tidak akan menjadi sesuatu yang menyadarkan hidup manusia itu sendiri bahwa; manusia benar-benar hidup ketika mereka menderita?
Ketidakadilan ketika terwujud-pun saat ini didunia, apakah akan ada dinamaika hidup dari setiap manusia bahwa; hidup memang harus ada yang menindas dan ditindas pada akhirnya? Misalnya dari mereka yang hidupnya dibaktikan diri untuk menentang ketidakadilan, apakah mereka sadar yang diperjuangkan itu?
Tidak lebihnya, ini hanyalah sebuah bentuk dalam permainan kata-kata, dan setiap dari mereka adalah memihak para anak-anak ideologis yang sama seperti mereka. Hidup memang ada dua tempat yang menjadi sakralnya kehidupan yaitu; antara ide atau ideologis dan hati atau nurani sebagai manusia.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang adil, begitu pula dengan manusia-manusia yang akan baik seterusnya. Kehidupan adalah kontradiksi itu yang harus terus disadari oleh manusia, juga banyak manusia-manusia disana bahwa; "seribu kebikan akan musnah dengan hanya satu kesalahan, itu merupakan sebuah hukum dalam menjadi bagian dari kehidupan manusia".
"Maka untuk satu manusia adil terhadap dirinya sendiri saja dipertanyakan, antara bisa atau tidak bisa, tetapi hal yang paling dekat dengan keadilan adalah: ia  (manusia) bisa adil jika membuat versi keadilan untuk dirinya sendiri".
Contohnya misalnya: "manusia selalu menganggap atau bahkan ia dibenarkan karena menjaga kewarasan sebagai "manusia" lebih penting dari pada uang dan nama besar untuk dirinya sendiri. Tanpa waras, manusia tidak akan menjadi manusia dan aktivitas menulis, bukan saja hobi tetapi lebih dari itu yakni; menjaga api agar tetap waras menjadi manusia, setidaknnya ini pandangan subyektif saya".
Itulah mengapa keputusan dalam bekerja sama dengan krumunan bagi saya menjadi sangat sederhana diputuskannya. Memang manusia butuh kerja, dapat uang, tetapi bukankah cara mendapat uang dari kerja tidak hanya dalam satu bidang kerja saja? Banyak bidang-bidang lain dan juga tempat lain yang sama: kita dapat bekerja dan mencari uang disana?
Suatu ketika manusia sudah merasa tidak enak dalam kerja sama itu, dirinya harus membuat keputusan untuk pergi. Apapun masalahnya sebagai manusia benar atau salah disini, tetapi untuk apa membela sesutau yang hasilannya akan sama saja?
Menghindari konflik itu sendiri adalah sikap yang sering dilakukan mansia untuk menjaga kesehatan batinnya sendiri. Karena sensitifnya seorang nurani manusia, ia bukan saja akan tersiksa dengan berbagi konflik yang ada pada waktu kehidupannya, tetapi juga tersiksa setiap harinya jika masih ditempat yang sama dengan beban mental ya ia terima.
Tetapi dimanapun tempat itu, jika masih sebagai manusia, hidup memang akan terus diseret oleh konflik, bukan saja dengan dirinya sendiri, tetapi juga dengan orang lain. Senyatanya hidup memang harus dijalani, ia bukan saja akan terus-terus untuk dirasa. Tetapi dibawakan dengan kebijaksanaan dalam keutamaan kita dalam menggali ilmu dari pengetahuan pengalaman-pengalaman manusia itu sendiri.
Dalam hidup dan bekerja di perusahaan semua memang begitu, mengamankan posisi masing-masing adalah hal yang dipertaruhkan mereka. Karena mereka tidak punya pilihan lain, apalagi dengan bayaran besar yang mereka terima.