Tugas Negara untuk terus melakukan kampanye protokoler kesehatan dan kembali kepada Negara pula menjamin kemungkinan yang terjadi ketika adanya lonjakan pasien covid-19 naik. Jika pemerintah tidak berani membuat aturan, tetapi berkoar-koar takut, ngeri dan sebagainya minim dalam tindakan yang efektif, saya kira hanya akan membuat kebingungan masyarakat saja dan membuat potensi bukan hanya krisis namun juga deperesi social yang tinggi dimasyarakat.
Atau mungkinkah pemerintah memang belum siap menerima resiko apapun dalam berbagai hal, krisis tidak ingin, kemungkinan covid-19 tidak siap infrastructure kesehatannya. Dan apa yang saat ini terjadi dan dirasa oleh masyarakat jika terus mengkonsumsi media, serta berita-berita yang dipaparkan pemerintah dengan krisis, peningkatan pasian covid-19 dan lain-lain, sifatnya tidak meneduhkan masyarakat yang sedang bingung saat ini bagaimana berpikir ekonomi dan kegiatannya yang lumpuh.
Wacana akan potensi krisis, sikap kengerian serta gejolak sebenarnya yang ada dimasyarakat memang harus ditentukan dalam tindakan dan aturan. Bukan aturan yang mengekang, juga tindakan yang menakutkan, semua sudah berteriak untuk kembali bekerja dan memperbaiki ekonomi yang lumpuh. Saya yang terkena PHK saja sudah mulai bingung, mengadakan kegiatan tetapi tidak berpendapatan uang untuk akomodasi hidup sama saja akan membuat depresi yang ada hanya pengeluaran tidak ada pendapatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H