"Saat sedang dalam puncak popularitas karir, seringkali dalam belantika musik Indonesia beberapa nama seperti Mbah Surip, Nike Ardila, serta terbaru Didi Kempot meninggal dunia".
Tidak ada yang menyangkal jika kematian manusia adalah takdir dari yang maha kuasa. Mungkin setiap orang juga percaya dengan hal tersebut. Tetapi sering kali ada beberapa nama penyanyi dalam belantika musik Indonesia, mereka meninggal saat sedang dalam puncak karir popularitasinya.
Sebut saja "Mbah Surip" dengan lagu "Tak Gendong", "Nike Ardila" dengan lagu "Bintang Kehidupannya". Terbaru "Didi Kempot" dengan banyak lagu dan karya hitsnya yang tidak diragukan lagi seperti lagu "Cidro dan "Pamer Bojo".
Memang dari beberapa nama penyanyi popular tersebut tentu masing-masing memiliki daya tarik sendiri, mengapa mereka ada pada puncak popularitas. Kehebatan karya-karya, kepribadian, serta pancaran aura kebintangan seorang selebritis menjadi sebab dimana mereka dapat menjadi populer.
Karena tidak mungkin tanpa nilai lebih dari seorang penyanyi atau artis pada khusunya akan populer dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Ditambah dengan selera musik orang-orang Indonesai, tanpa musisi mempunyai nilai lebih dari yang lain, mereka tidak akan pernah digandrungi dan mencapai puncak popularitasnya.
Tetapi seperti sudah menjadi hal biasa. Popularitas penyanyi Indonesia ketika sedang dimasa puncak kejayaanya, tidak lama lalu meninggal dunia. Di tilik dari kisah ketiga penyanyi paling popular tersebut di Indonesia yakni Mbah Surip, Nike Ardila, serta terbaru Didi Kempot. Berikut profil, serta riwayat kepopuleran mereka yang tidak lama setelah kepopulerannya  meninggal dunia;
Urip Achmad Rijanto dikenal sebagai Mbah Surip kelahiran Mojokerto, Jawa Timur (6 Mei 1957) dan meninggal Agustus 2009. Ia popular dengan gaya dan tertawanya yang unik.Â
Meskipun lagu "Tak Gendong" dibilang bukan karya lagu yang masyur. Tetapi kesederhanaan lirik serta musik yang disajikan ditambah dengan gaya Mbah Surip yang melekat unik menjadi identitas dirinya sendiri berbeda dengan penyanyi lain.
Ia "Mbah Surip" bukan saja mendapat tempat di hati masyarakat serta digemari karena nilai lebih dari gaya maupun ketawanya yang khas tersebut. Tetapi kiprah "Mbah Surip" juga menjadi bukti bahwa; dalam berkarya usia bukanlah menjadi soal bagi kita untuk dapat menikmati puncak karir walau di usia tua. Mbah Surip dipuncak kepopulerannya, meninggal jam 10:30 WIB 4 Agustus 20009. Ia meninggal akibat gagal jantung dalam perjalanan menuju rumah sakit pusdikes TNI AD, Kramatjati, Jakarta Timur.
Serangan jantung yang menimpanya tersebut diakibatkan karena kebiasaan minum kopi serta merokok mbah surip yang berat. Menurut berita, mbah surip tiba-tiba minum air dingin sehingga menyebabkan jantungnya bekerja labil, lalu menghembuskan nafas terakhirnya.