Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Buku "Interpretasi Aku" dan Makna Terdalam Diri Manusia

19 Desember 2019   19:13 Diperbarui: 19 Desember 2019   19:40 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokpri

Judul Buku: Interpretasi Aku

 Isbn: 978-602-5725-57-9
 Penulis: Toto Priyono
 Tebal buku: 459 halaman
 Harga: 130.000

Mencari Aku: Manusia
"Aku lihat ada cahaya dilangit sebrang sana. Menjadi manusia utuh adalah manusia yang mengikuti bintangnya sendiri. Selama ini aku disesatkan harapan banyak orang. Aku dikecewakan oleh kekecewaan banyak orang juga. Aku ingin pulang, benar aku hanya ingin pulang kembali kepada diriku sendiri"

Ada sesuatu yang hilang ketika dirundung suatu kegalauan pada kehidupan. Menurutku, kegalauan sendiri adalah suatu keadaan yang sebenarnya ingin membrontak pada kemapanan. Dari sana pertanyaan demi pertanyan muncul.

Bagaimana kita akan membawa hidup kita kedepan? Kejengahan pada cara hidup saat ini menjadi dasar bahwa; "kita sebagai Manusia ingin sesuatu yang lebih dari saat ini".

Tidak dapat dipungkiri bahwa, dorongan akan munculnya motivasi Manusia bukan hanya dari mana kita mendapat suatu pengaruh itu. Terkadang jika kita telah mengenal diri kita sendiri lebih baik, motivasi dari luar diri seakan menjadi kecil pengaruhnya.

Justru pengaruh itu dari dalam diri kita sendiri. Tentang bagaimana apa yang seharusnya kita lakukan, pengalaman apa yang harus kita dapat dan suasana apa yang harus kita rasakan. Ketika itu dirasa diri belum cukup, akan menjadi pembrontakan yang hebat dari dalam diri sendiri.

Jika kita telah mengalami titik itu dimana kita mempertanyakan eksistensi diri kita, janganlah sebagai Manusia yang abai. Pengertian abai sendiri yaitu; membiarkan bahkan terus menghibur diri supaya masalah kegalauan tersebut dikaburkan oleh pikiran dan hasrat yang menginginkan hidup dalam kemapanan. Padahal keadaan seperti ini sangat langka terjadi pada diri Manusia, karena ada masanya titik tertentu "mempertanyakan hidup" menjadi begitu kuat.

Aku menilai bahwa, kegalauan akan hidup itu sendiri perlu disimak, bahkan kalau bisa ditunaikan sebagaimana tuntutan keinginan dalam diri itu sendiri. Karena jika kegalauan hidup tidak terjawab, dan diimplementasikan dengan wujud kenyataan. Itu akan membuat suatu pertanyaan secara terus menerus dalam hidup Manusia.

"Ketika masa itu terlewat, akan ada pikiran yang mengganjal, mengapa dulu tidak di ikuti hasrat kegalauan hidup itu? Memang ada upaya takut untuk memulai, tetapi ketakutan itu hanya dari alam pikiran yang berubah-ubah".

Perasaan yang ada mengindikasi seberapa-pun hebatnya pikiran, diri tidak akan bisa membohongi dirinya sendiri. Pada saatnya diri terus bertanya pada dirinya sendiri akan tujuan-tujuannya yang lebih tinggi. Bahwa; panggilan untuk menjadi lebih sebagai manusia haruslah dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun