Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia Terasing Itu

1 Oktober 2019   19:06 Diperbarui: 2 Oktober 2019   16:41 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kepoan.com

Dunia, rasanya semakin hari semakin sempit saja. Bukan karena dunia ini mengecil; tetapi aku yang semakin bertambah usianya telah  menjadi mengerdil.  

Entah apa yang dapat menjawab semua itu, aku manusia, dan aku merasa: "aku pun tidak tahu apa yang kurang dari diriku ini". Melihat lalu lalang orang, namun apakah mereka juga sama seperti hidup dalam keterasingan itu?

Memang apa yang menjadi kekurangan manusia, itulah yang menjadi  biang permasalahannya; padahal setiap manusia membawa dirinya sendiri. Lelah yang sudah jelas tergambar, namun apakah lelah itu harus tetap dinikmati ketika keinginan lain dari kenikmatan itu harus terjadi sebagai yang kan dikejar itu?

Aku mulai berlari-lari, mulai dengan menjadi diriku yang terasing, ya: bukan aku yang diasingkan dunia, tetapi dalam aku membawa sikap itu, justru akulah yang mengasingkan diriku sendiri pada dunia. 

Tertinggal pertanyaan itu, seperti yang dalam pelarian ini aku menjawab! Tidakah aku akan menjadi manusia yang mampu menguakan diri pada akhirnya untuk tetap tangguh dalam menjalani semua bentuk keterasingan ini?

Seperti hari yang menjelang sore ini tiba di ruang terbuka hijau Cilacap, disini aku merenung! Tetap bersama hal-hal yang dapat mengobati diriku dengan menulis dan menikmati kedamaian bersama lalu lalang orang dan alam yang hijau. 

Terus terang, bukan aku tidak mau berbicang dengan yang lain, tetapi hidupku begini; terasing didalam kehidupan itu. Tentang ada orang lain yang dengan kerelaan itu datang pada diriku, mungkinkah dikala ia mencari bahagia dari hidupku; sedangkan aku saja mengais seperti manusia gelandangan yang mencari kebahagiaan itu?

Namun kembali, apakah aku bisa membahagiakan orang lain ketika aku sendiri saja pontang-panting mencari kebahagiaan untuk diriku sendiri? Tergambar lagi, bidadari itu, mungkinkah dia itu ada, dan dia saat ini sedang membaca diriku? Aku pun seperti tidak yakin, apakah akan datang bidadari penyelamat manusia-manusia yang selalu terasing di dalam menjadi dirinya sendiri.

Mengawali, sepertinya kata yang menjadi akan melelahkan, perkara bagaimana aku menawarkan apa-apa saja yang dapat membuat mereka bahagia, "aku pun belum tentu dapat menjaminnya" jika; mereka datang padaku ingin kebahagiaan. 

Berbeda jika dengan diriku adalah bagian kebahagiaan itu; dapatlah mereka bahagia dengan diriku. Tetapi umpan kebahagiaan itu, akupun buntu dengan diriku untuk berbicara tentang kebahagiaan saat ini.  

Bahagia dan setiap dari ilusi-ilusi besar itu, mungkinkah ini akan menjadi tujuan dari hidup manusia? Yang terasing adakalanya kelelahan mereka dalam menjalani hidup ini sebagai: dari bertahan dalam hidup itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun