Sore hari; adakah kau disana menungguku, lalu bersama-sama dihari dimana: aku ingin menatap masa depanku?
Berdiri di balik gersangnya sawah dimusim kemarau
Aku kini ingin menulis dengan tersendu-sendu, penuh khiasan dari terdalamnya hati ini sebagai intinya diriku.
Lamuan, bawalah diriku ini melepas sementara
Kau tahu pada akhirnya; apakah aku tega membuatmu semakin menderita menjalani hidup: bila bersamaku saat ini?Â
Atau: mungkinkah kamu juga pejuang di mana; "hidup ini perlu sama-sama saling menyandarkan sebagai dua insan sepasang manusia"?
Tunggulah bidadariku; manusia hidup untuk meraih waktu, dan kapan waktunya: akan aku tuliskan nanti ketika buku-buku itu menjadi bagian dari sejarah hidupku, yang akan aku persembahkan untukmu.
Teruntuk kamu "bidadariku", di mana dirimu meletakan segenap batinmu? Ada kamu di dalam inti hidup dan sanubari hatiku.Â
Kamu yang lelah menunggu, rasakanlah diriku di dalam batinmu, ya! dibatin di mana kita akan saling bertemu nanti.