Selama ini siswa hanya dibiarkan untuk menjadi kepentingan Industri. Jika negara terus membiarkan nasib anak bangsa dalam pendidikannya, bukan hal yang mustahil, negara akan menjadi lahan keuntungan dari para yang terdidik berkedok pengabdian kepada negara, mungkin sekolah akan terus di jadikan lahan Industri yang menjanjikan kapital.
Saya mengira apakah ada pengabdian yang murni ketika jalan untuk mengabdi dipenuhi dengan tumpukan materi yang harus dibayarkan? "Pada prinsipnya manusia mau berbuat karena adanya umpan lalu memberi umpan balik kepada pengumpan. Selama negara masih berpangku tangan dalam penyelenggaraan pendidikan, selamanya itu pula negara akan digrogoti para pengabdi pencari keuntungan material yang kejam dalam berbagai bentuknya, termasuk politikus, Aparatur Negara dan kelompok-kelompok ormas atas nama mengabdi pada negara. "
Pendidikan yang baik tidak menggembleng kemampuan peserta didik dengan material dan intelektual. Untuk itu, revolusi bentuk-bentuk pendidikan sekolah kita, jadikan sekolah lebih manusiawi dan membahagiakan. Tidak lebih sekolah kini hanya menciptakan manusia-manusia kerja yang tidak paham sebagai manusia sosial itu sendiri. Jika keadaan ini terus berlanjut tanpa upaya negara dalam memperbaiki sistem pendidikannya, saya yakin, sekolah tidak akan bisa berbuat apa-apa pada terciptanya Cendikiawan baru yang di butuhkan oleh kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H