Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Henri Bergson dan Gagasan Manusia Masa Depan

4 April 2019   19:25 Diperbarui: 9 April 2019   07:56 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehidupan Alien (Ilustrasi: Gambar diambil dari boombastis.com)

"Jika teknologi komputerisasi masih berdiri, data mungkin akan terus aman dalam rahimnya. Bahkan memungkinkan terus berinovasinya teknologi dari riwayat-riwayat data yang ada sebelumnya."

Asal "mau", Saya kira saat-saat ini dimana revolusi teknologi bergeliat hebat, anda bisa menjadi apa yang anda inginkan. Menjadi pertanyaan sudahkah anda sebagai masyarakat teknologi memanfaatkannya? Ini menjadi suatu catatan penting; harus mampu hidup bersama sistem merupakan keutamaan masyarakat teknologi.

Mungkin kabur, sebenarnya apa itu pengertian masyarakat teknologi? Menurut saya masyarakat teknologi adalah suatu ciri masyarakat yang berkativitas melalui teknologi. Kita sama-sama tahu tetapi tidak semua menyadari. Dari dalam rumah kita saja terdapat banyak teknologi, apa saja? Hampir setiap rumah mempunyai Televisi, Penanak Nasi dan lain sebagainya.

Tentu adanya barang-barang tersebut di rumah tidak lepas dari inovasi teknologi yang semakin maju. Di sawah, di pasar, di tempat pembuangan sampah sekalipun semua sudah hampir diintervensi oleh kecanggihan teknologi. Kita pasti tahu bagaimana kepraktisan mesin tandur kini di sawah? Petani tidak perlu lagi menanam manual memakai tangannya sendiri. Begitu pula teknologi mesin panen dan lain sebagainya. "Teknologi memudahkan manusia itu nyata".

Untuk itu pentingnya men-teknologikan manusia, dalam arti "menjadikan manusia yang tidak gagap lagi terhadap teknologi". Mungkin ini bisa kita sama-sama sadari, bagaimana tidak efisien dan efektifnya seseorang yang gagap pada teknologi. Kebanyakan dari mereka disusahkan oleh jaman yang sebenarnya sudah mendukung untuk mudah. Salah sebagai satu contoh: berbelanja!

Jika kita mencari sesuatu barang dan itu tidak tersedia di toko-Toko Kota tempat tinggal kita. Teknologi memungkinkan memudahkan, dalam arti menjadi "akomodir" antara penjual dan pembeli. 

Tentu bagi yang tidak gagap teknologi pasti sudah menggenggam beberapa Aplikasi jual-beli di perangkat pintarnya. Tidak hanya jual beli, berbagai layanan jasa seperti transportasi-pun sudah dirambah tekologi.

Tetapi bukan tidak mungkin jasa-jasa yang lain akan mengikutinya, seperti jasa service AC, Mobil secara mobile dan berbagai peluang-peluang bisnis lain yang di akomodasi teknologi.

Saya mengira "ketika kita dapat menguasai teknologi, kita dapat pula menguasai Manusia". Itulah bagaimana pasar endorsment yang tidak lagi harus melalui media komersial seperti televisi dan radio untuk dikenal. Platform dari teknologi internetpun seperti Blog dan Youtube sudah dijadikan endors dalam memasarkan produk industri dan terbukti lebih efektif.

Teknologi mengakomodasi Manusia secara sama. Asalkan "mau" berkreativitas sesuai dengan minatnya lalu menyumbang konten kreatif itu dalam Internet. Potensi ekonomi tersedia banyak untuk Manusia. Kita dapat melihat bagaimana stiker suatu jasa Aplikasi online pemesanan makanan sudah merambah ke Desa-Desa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun