Selanjutnya siswa dibagi dan diarahkan untuk membentuk kelompok sesuai dengan buah yang mereka bawa. Ini bertujuan mengajarkan siswa untuk belajar berkolaboratif, saling membantu antar teman dan juga untuk memudahkan proses pendampingan karena proses pengerjaan Fruit Carving dengan buah yang sama.Â
5. Membimbing Siswa
Sambil siswa praktik dipandu dengan Multi Fruit guru aktif mendampingi. Proses pendampingan dilakukan dengan cara yang berbeda menyesuaikan dengan kemampuan awal siswa dari hasil asesmen awal yang dilakukan. Siswa yang memiliki kemampuan dasar mengukir buah di tingkat intervensi dan dasar diberikan prioritas yang lebih dalam pendampingan. Siswa yang kemampuan layak diberikan kemandirin belajar dengan Multi Fruit, guru membimbing siswa apabila siswa mengalami kesulitan. Sedangkan siswa dengan kemampuan mahir diberikan kebebasan dalam mengeksplorasi praktik dengan Multi Fruit dan diharapkan juga bisa membantu temannya yang lain sebagi tutor sebaya.
6. Merayakan Hasil Karya Siswa
Pada tahap akhir pembelajaran semua hasil karya siswa dipajang dan dievaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk merayakan hasil kerja keras yang telah dilakukan masing-masing siswa. Tahapan ini juga dilakukan proses refleksi tentang apa yang telah dipelajari dan capaian yang telah didapat dari proses belajar.
D. HASIL
Dari proses belajar yang telah dilakukan didapatkan hasil evaluasi pembelajaran, yaitu hasil karya ukiran buah siswa semakin baik dari segi bentuk dan kerapiannya. Respon dan keaktifan siswa dalam belajar juga baik dari hasil mengamatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa. Sebagian besar merasa senang dengan pembelajaran menggunakan Multi Fruit, karena siswa memiliki panduan dalam membuat ukiran buah dari video tutorial. Tahapan belajar 6M juga memberikan siswa kenyamanan dalam belajar dan tidak ada rasa janggung atau takut untuk bertanya kepada guru apabila ada tahapan mengukir yang siswa tidak bisa.Â
E. REFLEKSI
Pembelajarn mengukir buah menggunakan Multi Fruit tidak hanya berdampak positif pada kemajuan hasil belajar siswa dalam berkreatifitas membuat ukiran buah tetapi, berdampak kepada penulis selaku pengajar khususnya dalam pemahaman betapa pentingnya media pada proses pembejaran. Â Karakteristik materi praktik yang lebih dominan pada pelajaran seni memerlukan media-media pembelajaran yang representatif seperti Multi Fruit. Disamping itu banyak pengalaman baik yang didapat pula dalam menerapkan pembelajaran dengan tahapan 6M, yang berdampak positif pada manajemen kelas yang kondusif, aktif, dan efektif.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah tetap menggunakan aplikasi Multi Fruit dan mengembangkannya dengan menambahkan video tutorial yang beragam, melalui pembelajaran dengan tahapan 6M. Agar Multi Fruit ini lebih berdampak pada kemajuan pendidikan khususnya pada materi mengukir buah maka Multi Fruit juga dibagikan melalui medsos agar bisa dimanfaatkan oleh guru atau siswa di sekolah lainnya. Usaha penciptaan pembelajaran yang menyenangkan seperti ini adalah konsep dari semarak merdeka belajar, tidak sebaliknya pembelajaran yang memiliki stigma memaksa dan membosankan. Optimisme untuk mewujudkan Merdeka Belajar.