Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Cerita Dhia

28 Januari 2011   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 133 0
Aku masih bingung menjelaskan kepada Dhia, keponakanku (4 tahun), tentang beda jangkrik dengan kecoa, beda monyet dengan manusia, dan beda doa makan dengan doa selesai shalat..
Terlalu banyak pertanyaan polosnya yang menjebak orang dewasa.

Alkisah, suatu ketika ia pulang bersama ibuku dari jalan-jalan sore. Di kebun jagung milik tetangga kami, ada monyet yang entah darimana muasalnya. Sampai di rumah, ia melapor padaku.

"Ammati, tadi kan ada monyet di sana.. Besar-besar banget.. Dua orang monyetnya". Semangat sekali ia mendeskripsikan, sampai mulut dan tangannya bermain menggemaskan.

"Lho, monyet kok dua orang!? Dua ekor yang betulnya". Aku meralat kata-katanya yang keliru.

"Tapikan, mirip orang". Ia protes.

"Tapikan, monyet ada ekornya". Ku jelaskan seadanya, karena ku pikir dia anak-anak.

Dhia diam sejenak. Tercenung sambil menatap pintu belakang rumah kami yang dirasuki angin.

"Ammati, kalo kecoa bilangnya ekor apa orang?" Ia bertanya sambil keningnya berkerut beberapa lapis dan mata mungilnya mengerjap - ngerjap.

"Ekor juga.." Ku jawab singkat, seadanya.

"Tapi, mana ekornya???"
Air mukanya serius. Dhia menohokku dengan pertanyaan polosnya. Aku merasa sangat bodoh saat berhadapan dengan makhluk 4 tahun ini. Aku diam. Tak tau jawab. Aku perlu banyak belajar untuk menghadapi anak-anak. Karena penjelasan tingkat tinggi membuat mereka akan semakin tambah bingung dan semakin bertambah pula pertanyaan-pertanyaan yang aneh. (-_-)'

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun