Kalau dipikir-pikir aneh juga, koq ada saja undangan yang tega memberi amplop kosong buat tuan rumah. Padahal seingat saya. semua undangan yang menghadiri acara hajatan itu biasanya berpenampilan bagai orang borjuis. Harusnya sih, bila memang sedang bokek isi saja seikhlasnya daripada melakukan 'penipuan' dan membuat sedih sang empunya pesta.
Ah, maksud undangan pernikahan itu sendiri sebenarnya hanya mengharapkan do'a tulus dari para hadirin biar kelak menjadi rumah tangga yang berkah dunia akherat. Namun karena hal kecil tadi jadi agak sedikit merusak suasana hati.
Ehm, kepikiran kalau mau nikah lagi, kira-kira bakal ditimpuk bini gak yaa?
Salam Pedez