Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Wanita Lebih Banyak yang Masuk Neraka

17 Juni 2010   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:29 3647 1
Loh, koq diskriminasi ? Sabar, baca saja dulu dengan cermat dan teliti. Bukan berarti pria tidak ya, tapi memang nanti wanita jauh lebih banyak yang masuk ke sana. Karena pada dasarnya jumlah wanita sudah lebih dominan daripada pria. Ini penyebabnya kenapa wanita mampir dulu ke neraka : 1. Suka bergunjing. Tidak semua wanita sih, tetapi rata-rata memang mereka lebih suka membicarakan hal-hal yang berbau gosip ketimbang pria (walaupun sekarang juga ada pria ngerumpi, tapi umumnya pria lebih tertarik membahas masalah otomotif, bola, atau hal lain). Kita bisa melihat celotehan dan tawa canda sekelompok wanita bila sedang berkumpul sesamanya. Entah itu saat menjemput anaknya pulang sekolah, nongkrong di mall, dalam arisan, jam istirahat kerja, bahkan pulang dari pengajian pun masih sempat ngomongin tetangganya. "Eh, jeung Kelin. Tau ga kenapa si Ibu Tina ga ikut pengajian kaya kita ?" "Nggak tuh, mbak Mimi. Sakit perut kali, emang kenapa dengan dia ?" "Ibu Tina kan lagi berantem sama lakinya semalam, sampai cakar-cakaran dan smack down segala. Masa jeung Kelin ga tau sih ?" "Iiiih.., sumpe deh saya gak tau. Ceritanya gimana mbak ?" Dan masih banyak contoh percakapan lain yang memang tidak disadari oleh pelakunya bahwa itu menjurus ke arah pergunjingan (ghibah) dan membuka aib orang lain. Ingatlah selalu bahwa ghibah termasuk salah satu dosa besar, seakan-akan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. 2. Malas berjilbab. "Ah, nanti saja deh. Sekarang belum siap banget, iman gue masih Senen Kemis..." Mungkin itu alasan yang biasa dipakai oleh anak, istri, adik, kawan atau kenalan wanita muslim di sekitar kita. Padahal jilbab adalah perintah langsung dari Allah dan dituangkan dalam QS Al Ahzab 33:59 yang berbunyi, "Hai, nabi. Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Jadi bagaimana mungkin seseorang yang mengaku hambaNya tapi masih 'berani' membangkang perintah Dia ? Bagaimana mungkin demi alasan Hak Azasi Manusia (HAM) menjadi lebih tinggi kedudukannya dari hukum Allah Pencipta Alam ? Oleh karena itu, kita sebagai lelaki, suami, kakak, ayah, paman, hendaknya rajin mengingatkan mereka untuk berjilbab. Hidayah itu senantiasa harus selalu dicari, jangan dinanti. Mempercantik diri bukanlah dengan memperlihatkan aurat hingga membuat mata para lelaki melotot, tapi dengan menutupi aurat itu dan 'menjaga' makna jilbab yang dipakai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun