“Jati diri bangsa harus dibela”. Tetapi benarkah bagsa kita punya jati diri bangsa ?. Sejak dideklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan tangan penjajah 1945, kebebasan anak anak bangsa Indonesia untuk menikmati gurihnya kemerdekaan, hanya mimpi disiang bolong. Atau sekedar lintasan hayal bagaimana rasanya mencicipi nikmatnya kemerdekaan dinegeri sendiri. Buaian itu merangsang anak bangsa ini terlena dalam “indahnya Kemerdekaan”. Menggambarkan Indahnya kemerdekaaan itu seperti tuian hidangan dari langit yang penuh nikmat , lezat , gurih dan nyaman bila dikunyah dan digoyang dengan lidah. Terasa sejuk dan menyenangkan, bila ditatap dengan mata, terasa cantik dan tampan bila dikenakan sebagai busana. Tetapi itu Impian anak bangsa yang sedang tertidur pulas karena keletihan mengharap belas kaih, uluran tangan dan kucuran dana untuk menyelamatkan anak cucunya. Sebab lapar dan kemiskinan yang merantai kehidupan kaum miskin sewaktu waktu dapat menjadi bencana besar bagi mereka, merontokkan sendi sendi kehidupan mereka.