And The Reason Is You begitu lirik terakhir di bagian reff, diulang dua kali, seperti sebuah upaya penegasan dari penulis lagu atas sesuatu yang sering dipertanyakan.
Kini, 15 tahun berlalu aku mendengar lagu itu kembali di satu warung sekitaran Hotel Natama secara tidak sengaja. Dan lagu itu, menarik aku pada sebuah pertanyaan filosofis yang dalam tentang sebuah realitas yang terjadi pada diriku akhir-akhir ini.
Pertanyaannya adalah kenapa aku harus berubah dan menjadi lebih baik?
Lama sekali pertanyaan itu menggelinding di kepalaku. Kurang lebih 3 tahun aku bersembunyi dari pertanyaan sederhana itu. Bagiku, pertanyaan tersebut hanya ditujukan pada manusia rapuh, berkarat dan terbuang.