Allah itu arsitektur yang mahaindah. Manusia diciptakan-Nya dengan konstruksi tubuh  tepat tempat dan tepat makna. Salah satunya penempatan kemaluan pada lokasi tubuh paling strategis. Bukan di atas kepala, di belakang punggung, atau di betis kaki, melainkan di antara bawah perut dan pangkal kedua paha. Maknanya tentu hanya Allah yang tahu. Namun, dengan akalnya, manusia bisa menafsirkannya, minimal tiga makna:  agar kemaluan itu mudah, (1) digunakan, (2) dikontrol, dan (3) dilindungi.
KEMBALI KE ARTIKEL