Kebanyakan
urang Banjar yang sedang jalan-jalan ke Pulau Jawa, misalnya ke Jakarta atau ke Bandung, sering menemui hambatan komunikasi. Hal ini terjadi ketika
urang Banjar bertanya kepada penduduk setempat tentang arah tempat atau jalan yang sedang dicari. Orang yang ditanya akan memberikan jawaban dengan menyebut arah mata angin, misalnya, “Dari sini ke Utara, terus nanti ke arah Barat”.
KEMBALI KE ARTIKEL