Sejarah dewan kesenian (DK) di Indonesia memang takpernah lepas dari politik kebudayaan yang dibangun pemerintah saat itu. Seniman sebagai salah satu aset bangsa dianggap  memliki peran strategis dalam mempengaruhi opini publik. Apalagi ketika itu terjadi tarik menarik kepentingan antara kubu nasionalis religius dengan sosialis komunis. Dari situasi inilah muncul Manifes Kebudayaan pada 17 Agustus 1963 yang membuka kesadaran karyawan-karyawan kebudayaan nasional untuk bersama dalam satu wadah.