"Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan  kesadaran tentang bahaya bullying di lingkungan sekolah, kegiatan sosialisasi ini mendapat respon yang baik dari para peserta sosialisasi dengan menceritakan pengalaman mereka mengenai fenomena bullying dan juga ada sesi tanya jawab dimana banyak sekali siswa yang aktif bertanya mengenai bullying," ujar perwakilan Mahasiswa UM.
Harapannya, melalui kegiatan sosialisasi anti bullying kepada siswa SMP Â NU Bululawang ini dapat dipahami tentang bullying beserta dampaknya. Alasan sekelompok mahasiswa UM memilih topik tentang bullying ialah karena sedang maraknya kasus bullying yang berakibat fatal bagi sang korban. Kegiatan sosialisasi ini juga diharapkan dapat mencegah kasus kasus bullying yang dapat terjadi.
"Kita concern pada topik anti-bullying karena memang ini sedang kembali marak kasus bullying, dan sangat berkorelasi dengan kesehatan mental dan berjalan dengan baik dikarenakan partisipan sangat responsif dan menerima dengan baik materi dan informasi yang telah diberikan," ujar perwakilan Mahasiswa UM.
Dengan dilakukannya sosialisasi ini, para mahasiswa UM berharap dapat memberikan pemahaman terkait apa itu bullying, bentuk-bentuknya dan bagaimana cara mengatasi tindakan tersebut baik dari segi korban dan pelaku bullying. Memberikan pemahaman kepada peserta kegiatan sosialisasi anti bullying di SMP NU Bululawang, sehingga mereka semua bisa saling menghargai satu sama lain tanpa ada kesan menjatuhkan satu sama lain.
Selain itu, pentingnya sosialisasi ini dilakukan adalah karena terdapat hubungan antara bullying dengan kejahatan yang lebih serius. Terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa anak-anak yang terlibat bullying pada usia muda mungkin mempunyai resiko dapat terlibat kejahatan di masa mendatang. Bullying memang saat ini menjadi tindakan yang marak terjadi dikalangan anak-anak, apalagi hal tersebut sangat mudah terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini didasari karena sifat anak sekolah masih sangat labil yaitu dari fase anak-anak menuju fase remaja. Pada fase ini, anak anak sedang mencari jati diri mereka, sehingga mereka semua akan mengeksplorasi apapun yang menurut mereka menyenangkan tanpa memikirkan apapun entah itu salah atau benar.
Begitu juga bagi sang korban bullying, mereka dapat merasakan tidak percaya diri akibat dari perkataan teman mereka yang awalnya hanya bercanda. Akibat hal ini, mereka semua korban bullying akan menjadi seorang yang tertutup, tidak mau berinteraksi dengan yang lain. Karena mereka trauma saat akan berinteraksi.
"Terakhir, peran pendidikan dalam mengatasi bullying sangat penting. Guru dan staf sekolah harus tanggap dan diberikan pelatihan anti-bullying dan sumber daya yang memadai untuk mendeteksi, mencegah, dan menangani situasi bullying, ini akan membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung," lanjutnya
Dengan demikian, ada banyak alasan mengapa sosialisasi anti-bullying perlu ditingkatkan, termasuk memberikan solusi dari dampak psikologis yang dialami oleh korban, penyebaran cyberbullying, hubungan dengan kejahatan serius, dan peran penting pendidikan dalam mengatasi masalah ini.
Sebagai informasi, adapun beberapa mahasiswa UM yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi ini adalah, Achmad Maulana, Ade Zainul Fadillah, Arini Okta Rahma Putri, Laili Ayu Fatmawati, dan Zulaikha Siswahyuni.