ingin namamu abadi dalam ingatan
Katamu; sudah aku ramu obat itu, yang sakit akan sembuh
Membuat kota semakin terang
Membuat kata semakin cemerlang
Rintik hujan seharusnya berbunyi namamu
Lalu tanah itu menolak; suara apa yang kau bunyikan
Ia padam sebelum sampai ke gendang telinga
//
Hujan masih kerja keras, memastikan kau basah kuyub
Tapi mantelmu terlalu bebal
Pesan hujan tidak juga menembusmu
Aku mendadak bangun, setelah bermimpi buruk
Kau adalah hantu yang siap datang kapan saja
Sejak kata pisah menjadi sajak sedih
Aku musuh yang kini masih