Pengalaman hidup adalah kampus bagi Naryo. Meskipun ia tidak pernah duduk di bangku kuliah seperti anak-anak muda masa kini, ia tumbuh menjadi sosok yang dipercaya di desanya. Kepercayaan itu bukan datang tiba-tiba. Naryo mengasah dirinya dari obrolan-obrolan sederhana dengan mantan-mantannya, yang tanpa ia sadari menjadikannya seorang pembicara ulung.
KEMBALI KE ARTIKEL