Di seluruh lahan pertanian Amerika yang luas, jaringan sensor ini semakin banyak digunakan dalam operasi pertanian jagung. Para petani memanfaatkan kekuatan jaringan sensor nirkabel untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Proses implementasi biasanya melibatkan pemasangan node sensor yang dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti probe kelembaban tanah dan stasiun cuaca, yang didistribusikan di seluruh ladang jagung. Node-node ini berkomunikasi secara nirkabel dengan sistem kontrol terpusat, yang mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data kepada petani dalam format yang mudah digunakan.
Di Jepang, di mana pertanian padi tidak hanya menjadi mata pencaharian tetapi juga warisan budaya, adopsi jaringan sensor nirkabel mulai ramai dilakukan. Metode pertanian padi tradisional dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk mengatasi tantangan seperti kekurangan tenaga kerja, perubahan kondisi iklim, dan masalah kelestarian lingkungan. Implementasi teknologi jaringan sensor nirkabel di sawah Jepang melibatkan penempatan strategis node sensor yang dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mengumpulkan data tentang kondisi tanah dan lingkungan. Node-node ini berkomunikasi secara nirkabel dengan unit kontrol pusat, yang memproses data dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti kepada petani melalui antarmuka yang mudah digunakan di ponsel cerdas atau komputer mereka.