Nama saya Zuan Angela Nur Islami dari fakultas FITK jurusan pendidikan ips. Sejak kecil aku sudah diharuskan menjadi anak yang mendiri, entah padahal usia ku saat itu masih berumur tujuh tahun, masa-masa manjanya menjadi seorang anak, entahlah aku pun tidak bisa bercerita mengapa. Masa lalu memang harus berlalu , manis atau pun pahit selama kita masih hidup akan tetap terkenang. Aku mulai dari masa MAN ku, mungkin masaku tidak seperti masa SMA anak lainnya yang bebas kemana aja, melakukan hal-hal yang luar biasa atau pun bisa bebas berinteraksi dengan lawan jenis. Karena saat itu aku tinggal di pondok yang memang sudah ada perjanjian dengan mamaku saat itu. Ditambah lagi aku merasa di MAN salah jurusan, lucu memang, entah memang aku masih terlalu kecil menentukan pilihan sendiri jadi dengan mudahnya aku diarahkan untuk ambil kelas ipa. Padahal kalau kalian tau aku sebenarnya anak olimpiade ips. Anehkan, justru masuk kelas ipa dan lagi aku belum mempunyai impian jelas setelah MAN ingin jadi apa. Aku juga bingung dengan diriku sendiri aku menjalani hidup seperti air mengalir tanpa entah tahu tujuan apa yang sebenarnya. Dan hal ini membuat aku di sekolah menjadi anak yang biasa-biasa saja. Padahal dulu aku Mts paling tidak aku selalu masuk 10 besar, atau mungkin otakku sudah lelah untuk berfikir. Belum lagi bagaimana perjuangan ku selama kelas dua belas, aku memutuskan untuk berubah haluan menjadi anak soshum. Perjuangan begitu berat materi yang seharusnya aku tempuh selama tiga tahun harus habis dalam waktu delapan bulan. Bisa dibayangkan seperti apa lelahnya saat itu. Tapi semua itu adalah perjuangan yang terbayarkan saat ini. Aku tidak pernah menyangka dengan semua hal yang terjadi saat ini. Karena sekarang aku mulai menemukan secercah harapan dan tujuan hidup. Dimulai dengan meminimalisir absensi selama jam mata kuliah, memaksimalkan disetiap tugas yang berikan, aktif selama di kelas, dapat bertukar pikiran dengan sesama teman, membuat catatan yang lebih mudah di pahami oleh diri kita, dan jangan gunakan waktu untuk hal yang sia-sia. Dengan usaha yang maksimal jangan lupa doa selalu dipanjatkan selalu. Karena pada akhirnya kita selalu mengharapkan hasil yang kita harapkan.
KEMBALI KE ARTIKEL