Akan tetapi, meskipun PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra meraih suara yang dominan di tiga besar, tidak satupun ketiga Partai tersebut yang memiliki hak penuh dalam mengusulkan Capres dan Cawapres sendiri, karena tidak memenuhi target 20% atau lebih. Ini menjadi persoalan yang menarik dan bahan diskusi yang panas di antara masyarakat maupun para elit politik, karena antar Partai akan saling berinteraksi satu sama lainnya demi memenuhi syarat Pemilu Presiden nantinya. Tentunya masyarakat sangat berharap Partai Politik yang saling berinteraksi tersebut lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara daripada sekedar bagi-bagi kekuasaan serta posisi menteri di kabinet.
Interaksi antar Partai Politik atau yang sering disebut Koalisi Partai Politik, jika kita melihat lagi kebelakang, lebih banyak di latar belakangi oleh bagi-bagi kekuasan dan menteri di kabinet, yang pada ujungnya berdampak pada lahirnya para koruptor. Partai Politik yang menjalankan koalisi, diharapkan bisa benar-benar berkomitemen bersama untuk dapat mencapai keberlangsungan pembangunan nasional yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
Semoga nantinya para elit politik dalam melaksanakan interaksi antar partai politik sekiranya lebih mengedepankan kepentingan bangsa, agar nantinya Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nantinya, mampu dengan leluasa melaksanakan amanat seluruh rakyat Indonesia.