Sebagai salah satu ‘anak jaman sekarang’ yang tidak bisa melepaskan diri dari jejaring sosial, mau tidak mau saya harus memperhatikan fenomena yang terjadi di dalamnya. Hal menghebohkan ini sepertinya lepas dari pengamatan mayoritas, karena saat Anda ‘go global’, tampaknya sulit menaruh fokus kepada individu.Â
Daripada memperhatikan patologi sosial yang terjadi, lebih baik mengomentari yang mudah-mudah saja, misalnya mengenai ulat bulu (yang beberapa waktu lalu disebut salah satu stasiun televisi nasional sebagai cikal kupu-kupu, meski sayapnya melebar dan sebenarnya adalah ngengat). Terutama karena hal itu bisa dilakukan sebagai anonim.