Sebenarnya sistem pendidikan kita itu adalah yang diajarkan Ki Hajar Dewantara. Namun justru kita melupakan itu dan sistem itu malah di pakai negara asing. Problematika pendidikan itu terselubung sebelum dan setelah UNAS. Memang negara menginginkan lulusan setelah UNAS dapat membangun negeri namun ternyata tidak sesuai harapan. Kualitasnya ketika input masuk dan output setelah UNAS tidak terlihat mencolok. Pertama, kualitas pendidik yang mengolah siswa ketika sekolah itu tidak pernah dievaluasi secara mendetail. Menurut Cholisin(2014), “kualitas pendidik di Indonesia perlu dievaluasi setiap tahunnya disebabkan pendidik yang sangat PW(Posisi Wenak) ketika menjadi PNS tanpa memikirkan anak didiknya bagaimana kedepannya”. Menurut beliau pula, negara ini dapat mencontoh New Zeland yaitu setiap tahun pendidik dievaluasi, jika ada yang tidak ada kemajuan bagi siswanya, maka tidak menjadi guru lagi.