Ada yang miris bagi kita sebagai bangsa Indonesia akibat naiknya Gas Elpiji 12 kg adalah berbondong-bondongnya masyarakat kita di perbatasan Kalimantan dengan Malaysia membeli Gas dari negeri Malaysia (Petro Gas). Mereka menilai Gas Malaysia lebih murah, berkisar20 ringgit atau Rp. 80 rb. Bagi masyarakat di perbatasan di Kalimantan membeli barang atau berkunjung ke Malaysia adalah hal biasa, karena Malaysia perbatasannya lebih maju dari Indonesia. Pemerintah Malaysia sangat memperhatikan pembangunan daerah perbatasanya. Sementara Pemerintah Indonesia tidak memperhatikan daerah perbatasannya seperti imprastruktur tidak ada: Jalan, listrik , Tidak heran jika masyarakat diperbatasan Kalimantan lebih kenal Pejabat Malaysia dari Pejabat Indonesia.