Rafah, satu-satunya tempat sekaligus harapan warga Palestina berlindung kini sudah musnah. Israel dengan keji membombardir kota kecil ini tanpa ampun menciptakan jeritan-jeritan pilu yang menyayat hati. Tangisan-tangisan anak kecil yang kelaparan dan kehilangan keluarganya, tangisan dari para ibu yang kehilangan anak-anaknya, dan tangisan dari orang-orang tidak bersalah lainnya. Siapa yang kuat ketika mendengarnya? Orang gila mana yang tidak meneteskan air mata ketika mendengar kabar saudara-saudaranya dibantai dengan keji? Siapa yang masih ingin menutup mata ketika melihat hal yang menimpa saudara-saudara kita di sana? Ada kah?
KEMBALI KE ARTIKEL