Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Sumatera Utara 15 tahun yang lalu, saya merasa takjub (heran????) dengan begitu banyaknya barang dan orang Malysia di Medan. Waktu itu saya Cuma berpikir, oh wajarlah karena kan masih sama-sama serumpun, orang Medan yang termasuk dalam rumpunMelayu Deli tentu merasa bersaudara denganorang Malysia yang sama-sama masih Melayu juga. Ketika itu makanan juga banyak yang dari Malaysia, bahkan di jual sampai ke pelosok Sumatera Utara (saya tidak tahu apakah juga merambah ke kawasan Sumatera lainnya). Makanannya juga laku sekali. Orang suka membeli makanan dari Malaysia karena rasanya memang lebih enak. Selain makanan , sampah dari Malaysia juga banyak di temui di Medan. Jalan Monginsidi adalah surganya barang-barang bekas dari Malaysia. 5 tahun yang lalu aturan pemerintah dibuat untuk memperketat segala barang yang masuk dari Malaysia, sehingga makanan dan sampah dari Malaysia susah didapatkan di pasaran.