Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

"Penginapan Primadona di Zamannya": Sejarah Singkat Hotel Savoy Homann di Bandung

2 Februari 2024   16:48 Diperbarui: 2 Februari 2024   16:55 739 1

Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat. Kota ini memiliki julukan Paris Van Java karena di kota Bandung menyerupai iklim di Eropa dengan letak gografisnya yang dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung mendapatkan julukan Paris Van Java. Selain karena letak geografisnya, banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung karena Bandung terkenal dengan kota tujuan wisata bagi para peloncong.(*)

Ada banyak beberapa bangunan bersejarah di kota Bandung yang hingga kini masih ada keberadaannya. Beberapa bangunan bersejarah yang masih tersisa di kota Bandung diantaranya adalah Hotel Preanger dan Hotel Savoy Homan yang merupakan hotel paling elite di kota Bandung pada masa Hindia Belanda. Awalnya, hotel Grand Preanger adalah sebuah wisma dengan gaya Indische Empire Stijl yang dibangun pada tahun 1889 untuk para tuan yang berkunjung ke Bandung. Hotel ini dibangun oleh seorang arsitektur Belanda yang bernama Wolff Schemoeker. Hotel ini berada disebelah utara Jalan Raya Pos (Groote Postweg) atau kini (Jalan Asia Afrika).(*) 

Keberadaan hotel Savoy Homan dimulai pada tahun 1870, hotel Savoy Homann merupakan sebuah penginapan milik keluarga Adolf Homann. sebagai pemilik pertama hotel ini adalah imigran asal Jerman. Hotel Savoy Homann menjadi hotel generasi pertama di Bandung. Hotel Savoy Homann berbentuk rumah panggung, kemudian dirombak menjadi bangunan papan setengah tembok. Hotel ini memiliki luas area 7.000 m2.(*) Pada tahun 1884 hotel Homann mulai di renovasi bangunan, dinding sehingga menjadi gedung bergaya arsitektur kolonial dengan gaya Art Deco. (Art Deco adalah gaya arsitektur yang berkembang pada periode tahun 1920-an. Thomas Karsten adalah arsitek yang mengenalkan gaya Art Deco pada sebuah bangunan)(*)

Mr. Adolf Homann Pemilik Pertama Hotel Savoy Homann Bandung (1910). Sumber: Nationaalarchief.nlHotel ini menjadi hotel yang monumental sejak kota Bandung masih berwujud desa kecil di pegunungan hingga menjadi kota modern. Pada tahun 1890 hotel ini pindah ke lokasi kawasan perbelanjaan dan perkantoran di pusat kota Bandung, tepatnya berada di sisi bagian selatan Jalan Raya Pos (Grotee Postweg) atau kini (Jalan Asia Afrika). Disekitar hotel Savoy Homann terdapat Nederlandsche Indie Handelsbank (NIHB) dan Nederlandsche Indie Escompto Maatschappij (NIEM) merupakan institusi perbankan swasta yang pernah beroperasi di Hindia Belanda. Tarif penyewaan hotel ini bervariasi, antara 5 sampai 6 gulden perhari, tentu harga yang ditentukan sesuai kebutuhan masing-masing.(*) Hotel Preanger dan hotel Savoy Homann turut membantu membangun perekonomian daerah Bandung khususnya di bidang pariwisata.(*)

Keunggulan hotel ini dibuktikan dengan menampung berbagai macam tamu penting berkelas dunia seperti, Perdana Menteri Perancis George Clemenceau yang menginap pada tahun 1921, Raja Siam, Chulalonkorn dan Pangeran Prajathipok, Sultan Pakubuwono X, Charlie Chaplin yang pernah menginap 2 kali di hotel ini, yaitu pada tahun 1927 dan tahun 1935, Marry Pickford, pernah menginap di hotel ini. Kedatangan Charlie Chaplin dan Marry Picford menginap di hotel Homann menjadi sebuah promosi besar bagi hotel ini.(*)

Sebagai daerah transit, perkembangan jasa akomodasi di kota Bandung semakin meningkat. Pada tahun 1933 telah berdiri 41 hotel di Bandung dan tiap tahun mengalami peningkatan tiap tahunnya. Secara umum terdapat tiga kategori hotel yang ada di daerah Bandung. Pertama, hotel kelas mewah yang memberikan jasa lengkap dan fasilitas mewah atau biasa disebut hotel kelas bintang 4 ke atas. Tarif hotel kategori ini berkisar antara f 8 --- f 30 per-kamar atau per-hari. Kedua, hotel menengah memberikan jasa lengkap tetapi fasilitasnya tidak mewah atau biasa disebut hotel bintang 2 atau bintang 3. Harga tarif hotel ini berkisar antara f 2 --- f 10 per-kamar atau per-hari. Ketiga, hotel garni memberikan jasa tidak lengkap dan tidak mewah atau biasa disebut hotel melati atau hotel losmen. Tarif hotel ini tergolong lebih rendah dibandingkan hotel lainnya. Tarif hotel ini berkisar antara 10 sen sampai f 1 per-kamar atau per-hari. Dilihat dari kepemilikannya, hotel mewah cendrung dimiliki oleh orang Eropa, hotel kelas menengah umumnya dimiliki orang Eropa dan Tionghoa, sedankan hotel kelas garni dimiliki oleh orang Tionghoa dan masyarakat sekitar daerah tersebut.(*)

Sebagai bentuk fasilitas dan pelayanan yang terbaik untuk tamu hotel Homann, manajemen hotel Savoy Homann pertama, memberikan fasilitas layanan antar dan jemput kepada pengunjung tamu hotel dari hotel Savoy Homann menuju stasiun Bandung atau sebaliknya. Bahkan, ketika sudah sampai di hotel pengunjung disambut porter pria yang selalu siap berdiri di depan hotel untuk mengangkut atau menurunkan barang bawaan pengunjung tamu di hotel Savoy Homann. Kedua, pihak manajemen hotel Savoy Homann juga menyediakan kuda, dokar dan taksi untuk mengantarkan pengunjung tamu hotel ke objek wisata yang ada di Bandung. 

Bentuk fasilitas pelayanan Ketiga, adalah menyediakan pelayanan restoran hotel dengan sebaik-baiknya. Pihak manajemen hotel Savoy Homann berkomitmen untuk menyediakan makanan yang disiapkan dengan baik dan lezat kepada para pengunjung tamu hotel Savoy Homann. Restoran hotel Savoy Homann terletak di sisi bagian belakang bangunan utama. Restoran tersebut dapat menampung tamu hotel sekitar 70 orang. Kelima, fasilitas yang diberikan selanjutnya adalah menyediakan taman bermain bagi anak-anak yang dilengkapi permainan ayunan serta jungkat-jungkit.(*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun