menunggu kabar walau dari angin
satu tanda aku menunggu
langkah beriring jatuhnya dedaunan
terlihat sosok yang katanya ku cinta tersenyum
Dengan fajar sepertiga malam, bukan denganku
terbesit hati, langkah tak menepi
tak kuasa menoleh panjang waktunya
aku lari menahan jerit perasaan gelap
wajah pucat beraroma darah
kala itu tanda tanya