Karya
terlahir dalam sadar
kadang terlahir dalam ketidaksadaran
hanya menebak
berpengetahuan minim
karya banyak terlahir
dalam sedih dalam dini
lebih sering engkau lahir dalam gelisah
ketidaknyamanan
sedang memulai kata
dalam ketidakjelasan
engku putih
dalam paksaan
mencoba sedikit kembali
pada karya
dan mulai bertanya
meski tanpa tanda
Karya
terlihat aneh
ketika si-karya tak tahu karya
mencoba memutar sedikit mata
sebenarnya tahu
hanya ingin bertanya karya
Karya
saat ini engkau tiba - tiba
jalan dalam ruang
seakan ruangmu
sedikit berhenti
sekarang engkau coba bertanya pada henti
Henti
apakah iki dalam otak
lalu apa yang berjalan
tak tahu arah
yang ada hanya tercipta
setiap huruf dalam bait
tak tahu asal dari mana
otakku mulai bertanya terus dan bingung
seakan tak mau meyelesaikan si-karya
terus memberikan perintah
pada jari - jari
yang sedikit berhenti oleh henti
kenapa tanganmu menutup matamu sedikit
sebenarnya ada apa dengan bagian - bagian otakmu
jangtungmu terus berdebar
ada sedikit rasa takut
yang tak mau menghentikan henti
hai henti
apa yang engkau lakukan
dalam otaku
kenapa engkau terus berjalan jalan
dalam bukan
sedikit tersentum
tak tahu arti dari senyum itu
mulai memaikan jemarinya
sedikit menunggu perintah
si-karyapun terus menunggu
akhir penantian si jemari
jemaripun begitu
menunggu akhir penantian dari otak
yang tak bisa menghentikan henti
hauduuuhhh..
apa yang sebenarnya terjadi
sore menejalang kumandang ini
sedikit menyimpulkan
arti henti yang tak mau henti
ahhh
apa benar begitu henti
ada apa dengan engkau
engkau bertanya tanpa tanda
sudalah akhiri saja sejenak
si sore hampir berkumandang
biarkan henti
terus berjalan dalam ruang ruang