Ada romansa kerinduan yang menyerap pada pori
Sedang kerinduan membuatnya memekat perih
Kudengar ada seseorang diujung ruang sepi
Bersaut-saut dalam bayang syiir syiir terlantun
Berucap oleh bibir bibir penuh harap akan ridla-Mu
Lalu, pada tiap shalat, ada sujud yang memekik kenangan
Hingga padam segenap kisah pada ingatan
Tapi kerap membara dalam dada
Sempat beberapa saat ingin kembali pada sebuah noktah
Nyatanya, hanya bisa bergejolak pada rindu pesantren
Aku akan memaku diatas bebatu
Sedikit berat, sayu, lalu padu