Sebuah pertemuan sederhana, tanpa sebuah perjamuan apapun berlangsung hangat di tengah terpaan hujan yang beberapa hari ini menyelimuti Jogja dengan penuh antusiasme memeluk tanah, entah sebab rindu yang sudah bejibun sebegitu hebatnya atau memang sudah waktunya musim penghujan itu kembali menyapa setiap manusia yang bertumbuh dan mekar di atas semesta raya ini. Sebuah obrolan yang berjalan sederhana, layaknya seorang ayah dan seorang anak yang saling merindukan sebab lama tidak bersapa dalam sebuah pertemuan. Dalam kesempatan itu saya berkesempatan untuk berbincang dengan seseorang yang dalam masa tuanya masih memiliki semangat dan power dalam menghadapi persoalan hidupnya. Beliau adalah bapak Muhammad Untung, yang kebetulan beliau merupakan bapak kos dari sang penulis selama mengembara di belantara kota pelajar ini.
KEMBALI KE ARTIKEL