Rokok adalah gulungan tembakau yang biasanya dilinting dengan kertas, dan digunakan untuk dihisap melalui proses pembakaran di salah satu ujungnya. Rokok umumnya mengandung tembakau yang dicampur dengan berbagai bahan tambahan, seperti bahan kimia, perasa, dan pengawet. Ada dua jenis utama rokok. Rokok konvensional  terbuat dari tembakau yang dilinting dengan kertas. Beberapa jenis rokok konvensional adalah Rokok kretek yang mengandung campuran tembakau dan cengkeh. Rokok putih terbuat dari tembakau tanpa tambahan cengkeh. Rokok elektronik (vape) perangkat elektronik yang menghasilkan uap dari cairan (e-liquid) yang mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya.
Rokok juga sangatlah mudah di dapatkan melalui toko kecil hingga toko-toko besar. Namun hal tersebut cukup berdampak negative seperti anak di bawah umur dapat membelinya secara bebas tanpa ada batasa sehingga hal ini sangat berpegaruh buruk bagi kesehatan anak yang belum sepantasnya menghisap rokok. Akibatnya saat ini banyak kita lihat anak-anak sekolah di bawah umur yang sudah merokok. Bahkan para pelajar yang merokok tersebut sama sekali tidak punya rasa takut untuk menunjukan kegiatanya tersebut bahkan parahnya lagi mereka merokok di area yang  semestinya misalnya saja pada saat mereka masih berada di lingkungan sekolah dan masih menggunakan seragam.
Akibat dari peredaran rokok sembarangan dan tanpa batasan ini mengakibatkan kecemasan dari berbagai pihak. Pihak yang terdampak kecemasan akan beredarnya rokok di kalangan pelajar dibawah umur ada banyak misalnya orang tua, pemerintah dan tenaga pendidik. Akibatnya semua orang yang khawatir tersebut berusaha bagaimana agar para pelajar di bawah umur tidak menyentuh rokok misalkan memberikan edukasi  tentang bahaya merokok di sekolah dan upaya yang di lakukan oleh para orang  tua di rumah antara lain yaitu dengan memberi pengaraahan terhadap anaknya agar tidak merokok dan menindak tegas secara mandiri  di rumah.
Kegagalan Dalam Mencegah Peredaran Rokok Pada Pelajar Dibawah Umur
Di Indonesia untuk saaat ini masih banyak perokok aktif di negeri ini. Hal ini tentu  membuat para orang tua khawatir akan kesehatan anak-anak mereka. Banyak perokok aktif ini di Indonesia menyababkan banyaknya  anak-anak meniru kegiatan tersebut. Banyak para perokok aktif yang merokok di sembarang tempat tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan. Misalkan pada saat berada pada lingkungan yang banyak terdapat anak kecil,banyak para perokok yang tidak menyedari bahwa perbuatan mereka tersebut berpotensi untuk di tiru oleh para anak kecil yang memiliki rasa ingin tahu yang masik sangat tinggi sehingga mereka berpotensi untuk meniru perbuatan tersebut karena rasa penasaran mereka yang tinggi. Hal ini tentu menjadi faktor pendorong yang kuat mengapa banyak  anak di bawah umur merokok. Selain itu dari pemerintah sendiri tidak ada aksi yang kuat guna mencegah peredaran rokok kepada anak di bawah umur. Pemerintah hanya menyuruh kepada pabrikan rokok untuk memberi peringatan pada kemasan produk mereka yang mana hal ini terbukti sangat tidak eftektif.
Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Pencegahan Peredaran Rokok Kepada Pelajar Di Bawah Umur