Dalam sebuah hadis riwayat al-Bukhari, dikisahkan ada salah seorang sahabat Nabi ï·º yang dikenal sebagai pemabuk. Dalam suatu riwayat namanya adalah Nu'aiman, sedangkan di riwayat lain ia hanya disebut Abdullah dan dijuluki
Himar. Seringkali ia dipergoki sedang menenggak
khamr atau minuman keras. Saking seringnya ia ketahuan dan dihukum oleh Nabi, para sahabat lainnya merasa geram terhadap orang tersebut. Suatu hari ia dengan sialnya terciduk saat sedang mabuk. Diseretlah ia ke hadapan Baginda Nabi ï·º. Salah seorang sahabat yang turut menyeretnya sontak mengatakan, "Laknat saja dia, wahai Rasulullah!". Ternyata Nabi ï·º tidak lantas mengamini keinginan si penyeru tadi, namun Nabi ï·º justru mengatakan, "Janganlah kalian melaknatnya, di balik sifat buruknya, aku tahu dia sebenarnya mencintai Allah dan RasulNya".
KEMBALI KE ARTIKEL