Selalu tentangmu. Kenapa selalu mengenaimu dan bukan orang lain saja? Satu hal yang pasti : sulit melupakan seseorang yang pernah menyelami hati. Seseorang yang bukan “seseorang”. Seseorang bagi seorang gadis sederhana, sangat biasa dengan perjalanan hidup yang sama lugunya. Gadis dengan mimpi tinggi tentang gemintang dan malam yang mempesona. Dan bukan hujan. Akulah pemimpi gila, yang membiarkan kesempatan berjatuhan tanpa tersentuh. Hidup ini benar tak mudah. Bagi siapapun yang menunggu kegamangan. Menanti yang paling menyenangkan adalah menanti dalam keriuhan aktifitas. Melakukan hal lain tanpa melupakan penantian. Bila tiba waktunya datang ia datang dengan sendirinya. Itu yang kuinginkan mengenaimu. Bilapun tidak, aku sudah menghargai waktu dengan bersenda gurau dengan banyak orang. Dan menikmati kecerahan hidup. Walaupun mungkin saja kau bukan untukku. Kemungkinan seperti itu bukan tidak sekali dua kali mampir di imaginasiku. Berkali-kali ada rasanya tertikam sembilu saat hal itu bisa saja terjadi. Kenapa tidak? Toh aku tidak bisa menerka masa depan. Itu kenyataan lain yang membuatku menoreh tanda tanya besar pada namamu.