Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara bertatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung (Cangara, 2010). Menurut West and Turner (2008) komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi merujuk pada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada individu lainnya (Hanani, 2017). Komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh instruktur dan anggota fitness merupakan salah satu kunci keberhasilan gaya hidup sehat. Bentuk komunikasi ini dapat berupa konsultasi, tanya jawab, program dan pola latihan hingga motivasi serta edukasi terhadap para membernya. Oleh sebab seberapa intens dan efektif suatu komunikasi dapat dibangun sangatlah penting bagi seorang personal trainer atau instruktur dengan anggotanya agar pesan yang disampaikan dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi interpersonal melibatkan dua orang dalam sebuah hubungan Perspektif situasional mengatakan bahwa komunikasi interpersonal secara khusus mengamati interaksi dua orang yang berkomunikasi verbal maupun nonverbal sekaligus. komunikasi interpersonal juga memiliki kecepatan umpan balik yang cepat. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara dua orang yang mengalami tahap interaksi dan relasi tertentu mulai dari tingkatan akrab sampai tingkat perpisahan dan berulang kembali terus menerus. Dalam perspektif interpersonal, bahkan kelompok atau organisasi yang terdiri lebih dari dua individu dipandang sebagai kumpulan bentuk dyad. Dyadic Comunication adalah komunikasi yang melibatka dua individu. Sehingga komunikasi interprsonal selalu terjadi dalam konteks komunikasi kelompok, organisasi atau bahkan level komunikasi yang lebih luas lagi. Tanpa Dyadic communication, hubungan tidak akan tercipta. Tanpa hubungan maka komunikasi interpersonal tidak akan tercipta, tanpa hubungan maka komunikasi interpersonal tidak akan ada. Artinya, jika salah satu individu menarik diri dari hubungan, maka hubungan akan berakhir selamanya atau sementara sampai hubungan diantara mereka di perbaiki kembali. Dua individu dalam Dyad memiliki tanggung jawab yang sama dalam menentukan sifat hubungan dengan menciptakan makna dari setiap interaksi.
Komunikasi interpersonal merupakan dasar fundamental dalam membangun hubungan yang harmonis dan efektif. Dalam era digital seperti sekarang, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif tidak hanya dibutuhkan dalam relasi profesional, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sering kali kita bertemu dengan hambatan dalam berkomunikasi, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan komuniaksi interpersonal. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara-cara efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal.
1. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi.
Untuk mulai, kita harus memahami bahwa komunikasi interpersonal melibatkan dua arah: berbicara dan mendengar. Berbicara dengan Jelas : Pertama-tama, pelajari cara berbicara dengan jelas dan terbuka. Pastikan Anda menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari istilah-istilah teknis yang mungkin belum familiar bagi lawan bicara. Contohnya, jika Anda ingin memberikan instruksi, jelaskannya dengan langkah-langkah yang spesifik dan singkat.
Menulis Email yang Efektif : Di era digital, email telah menjadi sarana komunikasi yang populer. Ketika menulis email, pastikan Anda menggunakan subjek yang relevan, struktur kalimat yang jelas, dan nada bicara yang sopan. Gunakan format formal namun ramah, dan jangan lupa untuk menambahkan salutation yang sesuai.
2. Melatih Kemampuan Mendengarkan Aktif
Mendengarkan aktivitas merupakan kunci utama dalam komunikasi interpersonal. Fokus pada Pesan : Saat mendengarkan, jangan hanya mendengar kata-kata; fokuslah pada isi pesan yang disampaikan. Tanyakan pertanyaan klarifikasi untuk memastikan Anda memahami konteks yang lebih luas dari pesan tersebut. Misalnya, jika teman Anda menceritakan tantangan yang dialami, angguk dan ajukan pertanyaan untuk meminta klarifikasi.
Teknik Verbal dan Non-Verbal : Gunakan teknik verbal seperti mengangguk dan mengucapkan "saya paham" untuk menunjukkan partisipasi. Tekankan juga perilaku non-verbal seperti kontak mata dan postur tubuh yang baik untuk menunjukkan minat dan perhatian.
3. Mengembangkan Kemampuan Berempati
Empati adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Melihat Situasi dari Perspektif Orang Lain : Coba untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. Tunjukkan perhatian pada perasaan mereka dan cari tahu bagaimana mereka merasa. Dengan demikian, Anda bisa membangun hubungan yang lebih erat dan akurat.
Perhatikan Emosi : Ingatlah bahwa emosi adalah bagian integral dari komunikasi. Jangan biarkan emosi Anda mengganggu proses komunikasi. Tetapkan batasan emosi dan jaga keseimbangan antara emosi dan logika untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
4. Belajar Menyelesaikan Konflik
Konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan. Strategi Efektif untuk Menyelesaikan Konflik : Cari tahu strategi-strategi yang efektif untuk menyelesaikan konflik. Cobalah untuk mencari solusi yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak. Jangan takut untuk mengeluarkan opini Anda, tetapi lakukan dengan hormat dan respek.
5. Berlatih Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan tegas, jelas, dan hormat tanpa merendahkan orang lain. Latihan Komunikasi Asertif : Berlatih komunikasi asertif berarti mengembangkan keterampilan untuk menghargai hak orang lain sambil mengungkapkan diri dengan jujur dan konstruktif. Dengan berlatih komunikasi asertif, individu dapat memperkuat hubungan interpersonal, mengurangi konflik, dan menciptakan suasana berkomunikasi yang sehat.
6. Menggunakan Role Playing
Role playing adalah sebuah teknik yang digunakan untuk melatih berbagai jenis hubungan interpersonal. Manfaat Role Playing : Role playing membantu individu menjadi lebih aktif dalam lingkungan sosial dan mampu mengutarakan apa yang menjadi keinginan, perasaan, dan pikiran orang lain. Dengan bermain peran, Anda dapat berlatih mengekspresikan pikiran Anda dengan jelas dan penuh hormat, serta membangun kepercayaan diri dalam menangani situasi yang menantang.
7. Menggunakan Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling dapat menjadi sumber daya yang berguna untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Upaya-Upaya Layanan Bimbingan : Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui layanan bimbingan konseling kelompok dengan menerapkan teknik sosiodrama. Teknik sosiodrama membantu siswa memahami perasaan orang lain, membagi tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, dan mengambil keputusan dalam kelompok.
8. Mengintegrasikan Teori Komunikasi Interpersonal
Teori komunikasi interpersonal memberikan gambaran yang lengkap tentang proses saling berbagi informasi, gagasan, dan perasaan. Proses Saling Berbagi Informasi : Menurut teori ini, komunikasi interpersonal melibatkan proses saling berbagi informasi yang memungkinkan kita untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan orang lain. Dengan menjadi pendengar yang baik dan aktif serta menghargai keberagaman perspektif orang lain, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan orang lain dan membangun rasa saling percaya.
9. Mengobservasi Komunikasi Non-Verbal
Bahasa tubuh, intonasi suara, dan ekspresi wajah dapat memberikan sinyal yang kuat tentang perasaan dan niat seseorang. Menginterprestasikan Komunikasi Non-Verbal : Dengan memahami dan menginterpretasi komunikasi non-verbal dengan benar, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan orang lain dan membangun rasa saling percaya. Perhatikan bahasa tubuh Anda dan pastikan kontak mata Anda stabil untuk menunjukkan perhatian dan minat.
Dalam kesimpulan, meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dan dedikasi. Dengan melatih kemampuan komunikasi, mengembangkan kemampuan berempati, belajar menyelesaikan konflik, berlatih komunikasi asertif, menggunakan role playing, mengintegrasikan teori komunikasi interpersonal, dan mengobservasi komunikasi non-verbal, kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan efektif. Ingatlah bahwa komunikasi interpersonal adalah proses dinamis yang memerlukan adaptasi dan fleksibilitas. Dengan terus berlatih dan berkembang, kita dapat mencapai tujuan kita dalam membangun hubungan yang sehat dan kuat.