Madrasah kami walaupun bukan madrasah inklusi, tahun ini terdapat peserta didik yang mempunyai kebutuhan khusus. Melihat kondisi fisik dan perilaku yang berbeda dan terkadang nyleneh membuat peserta didik lainnya memandang sebelah mata. Kondisi ini akan cenderung membuka peluang sikap bulying bagi anak yang bersangkutan, baik bulying secara verbal, gestur tubuh atau bahkan penerimaan komunitas kelas. Beberapa kasus "siswa berbeda" masih bisa dipahami, tetapi ketika kasusnya siswa sering tantrum, perubahan suasana hati yang ekstrim di kelas dengan tanpa sebab, menjadikan kelas bahkan guru menjadi kalang kabut untuk menenangkannya. Bahkan kelas merasa terganggu kegiatan belajar mengajarnya dengan kondisi yang tiba-tiba kacau.
KEMBALI KE ARTIKEL