Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pandangan Sisi Gelap

27 September 2020   10:02 Diperbarui: 27 September 2020   10:15 72 7
Mata telanjang itu menangkap kegelisahan
para sukma di tengah keramaian.
Wacana tuk diam di rumah hantarkan putus asa
pun penyiksaan sementara bagi mereka.

Hitungan dalam kalkulus kian meroket
musnahkan tawa-tawa yang terpotret.
Sosok berseragam putih hilir mudik sepanjang waktu
iringi berpulangnya pejuang yang tak lagi mampu.

Peluang yang ada seakan tak berlaku
di tanah subur penghuninya itu.
Sistematisasi membingungkan,
munculkan bibit baru sesuai perhitungan.

Gravitasi runtuhkan kepercayaan jiwa
Walau sudah taat,
tetapi masih bisa tiada.

Meski semesta telah menunjukkan taring,
geramannya semakin terdengar nyaring.
Namun, yang durjana masih bertopang kaki
menikmati irama dari rintihan pesisir negeri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun