Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ketika "yang Membebaskan" Terbelenggu Dogma

2 Maret 2011   06:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 167 0
Pada suatu waktu, di sebuah tempat antah berantah di sebuah kota di antara Asia dan Australia.

"Pokoknya semua agama benar!" kata Rahma

"Apa kamu tahu kedalaman semua ajaran agama?" tanya Ayu

"Ndak penting itu, semua agama pasti mengajarkan menyembah Tuhan!" kata Rahma lagi dengan keras kepalanya.

"Cabang Buddha ada yang mengajarkan gak penting Tuhan itu. Shinto mengajarkan banyak tuhan di setiap elemen alam."

"Itu..itu hanyalah pengejawantahan naluri pencarian mereka terhadap Tuhan!"

"Apa iya Tuhan Yang Maha Pengasih rela disembah oleh mereka yang mencabut jantung musuhnya ketika mereka masih hidup?"

"...orang mana itu??"

"Orang Amerika Selatan dulu."

"Yang penting mereka menyembah Tuhan!" kata Rahma lagi. Ayu just rolled her eyes, , geli dengan Rahma yang sudah tampak terang-terangan terjebak dalam dogma "transendensi agama"

"Lalu apa iya Tuhan Yang Maha Pemberi Petunjuk tidak memberikan petunjuk yang baku?" tanya Ayu lagi sambil memencet-mencet keyboardnya Xperia Neo-nya

"Tuhan memberi petunjuk dalam ilham yang random muncul dalam pribadi-pribadi manusia!" jawab Rahma ketus.

"Kalau begitu, kamu bilang Tuhan itu suka membingungkan manusia dong?"

"...." Rahma terdiam "Suka-suka Tuhan dong.."

"Kok kamu kayaknya tahu persis kesukaan Tuhan?"

Rahma terdiam. Matanya melotot. iPhone 5 kesayangnnya diketuk-ketukkan ke alas tangan tempat duduk pesawat.

"Tuhan itu sudah mengkaruniakan akal kepada manusia supaya dia mencari jalan sendiri ke arah-Nya! Ya, itu pasti!" Rahma berkata sambil menunjuk-nunjuk Ayu.

Ayu hanya tersenyun tenang. "Kamu masih Islam, Rahma?"

"Ya masih lah! Tapi bukan Islam kolot kayak kamu!"

"Masih hafal surat Al-Alaq?"

"Apa hubungannya?"

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Itu Surat Al-Alaq"

"Terus kenapa?"

"Gak denger ya?" Ayu lalu menyodorkan Xperia Neonya ke Rahma. Rahma melihat di situ terpampang iQuran versi Android 5.0 yang sedang menyajikan surat Al-Alaq. "baca baik-baik dan dengarkan. Di situ disebutkan bahwa Allah mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Apa mungkin Allah atau Tuhan tidak mengajarkan kepada manusia tentang dirinya sendiri?"

"Ini...." Rahma terdiam. Tiba-tiba matanya membelalak kembali dan tiba-tiba mengembalikan handphone Ayu dengan kasar "ini kan dogma Islam! Lalu kenapa bisa muncul agama-agama lain?"

"Pertanyaanmu itu berarti kamu tidak begitu mengerti agama-agama lain, dan ingat ini" Ayu lalu membelalakkan matanya, menatap Rahma tajam-tajam "kalau kamu tidak begitu mengerti agama-agama lain, hanya dogma lah yang bisa membuatmu kaku mengatakan bahwa agama-agama lain itu benar!"

"Jawab dulu pertanyaanku, kenapa bisa muncul agama-agama lain?"

"Kenapa bisa muncul Syiah, kenapa bisa muncul Ahmadiyah, kenapa bisa muncul Bahaiyah, lalu Naqsabandiyah, lalu Kristen Katolik, Protestan, Orthodox Russia, Lalu beribu2 kepercayaan di Hindi, kenapa? Islam hanya mengajarkan bahwa untuk setiap kaum Allah telah mengatur kedatangan utusan-Nya yang mengabarkan Keberadaann-Nya dan cara berkomunikasi dengan-Nya. Seperti sejarah-sejarah agama-agama yang sudah kusebut, manusia cenderung melepas-lepas ajaran-ajaran yang dibawa oleh utusan-utusan-Nya dan membungkusnya dengan bungkus-bungkus yang berbeda demi mendapat keuntungan duniawi atau kepuasan pribadi atau pergolongan semata dan tidak berpikir komprehensif. Karena itu lah Allah mengajarkan kepada kita untukĀ  menerima dan mengamalkan Islam dengan komprehensif. "

"Berarti harusnya ada benang merah yang dari semua agama-agama itu! Yang di middle-east itu kan gampang, dari Ibrahim ke Yahudi ke Kristen ke Islam bisa dirunut. Lalu bagaimana dengan jutaan tempat lain di bumi?"

"Selalu ada jejak sejarah yang mengatakan bahwa asal muasal sebuah ajaran adalah Monotheism. Bahkan di ribuan tempat primitif di bumi, kita bisa mengamati evolusi kenapa monotheisme berubah menjadi politheisme. Mereka mengatakan Tuhan adalah satu, tapi dia terlalu jauh sehingga mempunyai beberapa perantara. Mereka menyembah para perantara ini. Lalu di beberapa tempat, modifikasi kekusaan atau para penguasa budaya membuat beberapa paham monotheisme dari Tuhan menjadi mainan mereka dan dirombak seenaknya sehingga nafas monotheismenya menghilang. Ini terjadi di mana-mana."

"Lalu sekarang gimana, apa kamu masih memaksakan bahwa Islam adalah ajaran yang benar?"

"Islam bukan ajaran yang benar." jawab Ayu. Jawaban Ayu ini membuat Rahma hampir membuang iPhone nya saking kagetnya.

"Eh?"

"Islam lah satu-satunya Ajaran. yang lain hanyalah ilusi yang dibuat manusia."

"Lagi-lagi kekakuanmu muncul. Tidak mungkin Islam adalah satu-satunya Ajaran, lalu mau dikemanakan ajaran-ajaran lain itu?"

"Katakan padaku, Rahma, kalau supir bus yang kita tumpangi sekarang ini dihadapkan pada ribuan jalan yang semua mengklaim arahnya benar, apakah supir itu akan bingung?"

"Kalau dia bingung ya tinggal buka peta atau buku petunjuk rute"

"Pintar kamu. Lalu apakah sebagai pengganti Tuhan di muka bumi, kita tidak diberi peta atau petunjuk rute baku?"

"Tsk. Peta kan bisa dibuat berwarna-warni dan bermacam-macam!"

"Benar, berwarna-warni dan bermacam-macam. Tapi hanya satu bentuk peta atau petunjuk rute yang benar-benar akan membawa sang supir ke tujuannya dengan selamat dan utuh."

Rahma terdiam. Dia lalu menghadap ke jendela, memandang sawah-sawah yang disinari matahari senja. "Aku tidak bisa menerima hanya satu ajaran saja yang benar. Kasihan kalau begitu orang-orang di luar Islam."

"Ya ajarin Islam dong kalau begitu."

"Gak usah. Biarkan saja mereka dalam kebenaran versi mereka. Kita tinggal menerima saja bahwa kebenaran ada bermacam-macam versi!"

"Ribuan jalan di depan mata, hanya satu rute yang benar mengarah ke tujuan dengan aman dan pasti....itu fakta, Rahma."

"Banyak jalan ke Roma!"

"Ngapain berliku-liku mencari jalan lain kalo sudah dikasih satu jalan yang terbaik?"

"Sudahlah. Capek aku dengan orang yang terkungkung Dogma."

"Orang yang terkungkung Dogma adalah mereka-mereka yang tidak mau mendengar penjelasan logis dan hanya mau menerima satu faham, seberapa tidak logisnya itu. Islam adalah ajaran paling logis, kalian liberalis tidak bisa membantah itu kalau benar-benar mempelajari ratusan agama seperti yang sering kalian katakan."

Rahma hanya diam dan pura-pura tidur. Ayu menutup iQuran dan menjalankan Angry Birds 2.

Bis terus melaju. Ke rute yang sesuai peta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun