Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Biasanya disebut "CINTA"

23 September 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 328 1
Dalam hidup manusia memiliki kekuatan besar yang mampu mengubah semua apa yang dirasa menjadi indah, menjadi menyenangkan, dan menjadi kekuatan latent yang seringkali tidak di sadari. Kekuatan tersebut mampu menghantarkan manusia pada puncak bagaimana ia mampu memainkan fantasinya lepas dari logika. Kekuatan itu pula mampu menjadikan manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling tolol, bodoh, ataupun gila. Pada dasarnya manusia dalam menjalani hidupnya dituntut untuk mampu menyeimbangkan apa itu IQ, EQ, dan SQ. Satu kekuatan itulah yang menjadi dasar bagaimana tiga elemen pada diri manusia tersebut mampu berjalan seimbang dan searah pada satu tujuan yang dinamakan kebahagiaan. Yah!! Kekuatan itu adalah CINTA.

Cinta menjadi sebuah fenomena yang tidak akan pernah ada habisnya. Fenomena?? Yah!! Fenomena pada diri manusia itu sendiri. Bagaimana setiap kejadian mampu merubah hidup manusia itu sendiri atau bahkan mengubahnya seketika itu pula. Ketika kejadian telah mengubah begitu saja apa yang mereka miliki, tanpa mereka sadari bahwa ada kekuatan besar dalam dirinya yang mampu menghilangkan semua rasa yang dinamakan kesedihan. Cinta mengajarkan manusia untuk dapat merasakan apa itu kebahagiaan. Kebahagiaan akan adanya keindahan, perbedaan, dan kasih sayang. Salah ketika orang merasakan kesedihan dan dia mengungkap itu karna cinta. Cinta tak pernah mengajarkan apa itu sedih. Cinta juga tidak pernah mengenal apa itu kesedihan. Bagi cinta yang ada hanya kebahagiaan.

Tak ada seorang pun yang mampu menjelaskan apa itu cinta, bagaimana bentuknya, dan atas apa pula cinta itu tersusun. Cinta bukan sebuah benda yang mampu dideskripsikan, bukan pula kalimat yang mampu dijabarkan begitu saja. Namun ketika manusia mampu merasa apa itu cinta, dan bagaimana kekuatan cinta mampu menjalar dalam dirinya, maka seketika itu pula dia harus bersiap mengerti apa itu cinta dari sudut pandangnya, dari segi mana ia melihatnya, dan bagaimana pula ia mampu merasakan hingga ia benar-benar mengerti apa itu cinta..

Cinta itu bukan perkara rumit yang harus dihindari, bukan pula musibah yang harus diantisipasi. Justru ketika orang itu mulai menunggu kehadirannya dan mencoba berkenalan dengannya, maka akan sangat indah ketika ia mampu merasakannya. Cinta itu perkara indah. Saat seseorang mampu menjamahnya, maka tanpa ia sadari sebenarnya ia telah memiliki kekuatan yang paling indah yang mampu mengubahnya, yah melalui kekuatan cinta tersebut. IQ, EQ, dan SQ yang dimiliki manusia akkan menjadi sempurna manakala dapat berjalan seimbang melalui sentuhan cinta. Cinta terhadap ilmu yang dimiliki, cinta terhadap diri sendiri, bahkan cinta terhadap Tuhannya.  Maka sungguh menjadi kasihan ketika seseorang yang sedang sakit hati dan ia berkata “semua gara-gara aku terlalu cinta”. Seakan-akan cinta yang menyebabkan ia sakit hati, padahal ketika ia mampu mengerti bagaimana kekuatan cinta menjalar dalam tubuhnya, bukan cinta yang membuatnya seperti itu, tp justru ia sendirilah yang tidak tau cara bagaimana merawat cinta tersebut.

Suatu ketika Plato bertanya kepada gurunya “Apa itu CINTA? Dan bagaimana bisa saya menemukannya?”. Dengan tersenyum gurunya pun menjelaskan apa itu cinta dengan memberikan sebuah gambaran kepada dirinya. Melalui penjelasan sang guru Plato pun mencoba apa yang sudah diajarkan, namun Plato gagal, dan gurunya pun berkata “cinta itu semakin dicari maka akan semakin tidak ditemukan, ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur, maka terimalah cinta apa adanya”.

Cinta itu indah, bahagia, senang, asik, penuh romansa, nyaman, menyeangkan, dan semua hal yang mampu membuat manusia itu tertawa gembira akan apa yang dirasa. Tak ada kesedihan yang diciptakan ketika manusia benar-benar merasakannya. Rawatlah cinta seperti anda merawat diri sendiri. Penuh kelembutan, kehangatan dan kesempurnaan. Karena hakekatnya cinta itu ada dengan sendirinya, dengan penuh kejutan yang tanpa alasan tapi mampu dirasakan dan menimbulkan kebahagiaan. Yah!! Itu CINTA.

PLATO_ ”Melalui sentuhan CINTA, setiap orang akan menjadi penyair”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun