Seiring berjalannya masa pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang semakin mendekati akhir, peran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas ekonomi dan geopolitik---khususnya di Asia-Pasifik---terus menjadi sorotan karena kapasitasnya sebagai Calon Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 Periode 2024-2029. Dalam beberapa kesempatan, Prabowo telah membahas isu-isu penting terkait dengan keamanan regional, terutama menyangkut ketegangan nuklir di wilayah tersebut (Defense.gov, 2024). Namun, beberapa kebijakan dan pendekatannya memerlukan tinjauan ulang agar strategi pertahanan nasional dapat disusun dengan lebih baik. Tulisan ini akan mengkritisi kebijakan Prabowo yang dinilai masih memiliki beberapa kelemahan, sekaligus memberikan masukan untuk strategi pertahanan Indonesia di masa mendatang.
KEMBALI KE ARTIKEL