Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cahaya (Ternyata) Penting Untuk Dunia

25 Mei 2010   11:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:58 62 0
Hujan rintik - rintik.

Lalu tiba - tiba gerhana matahari datang.
Langit agak kehijaun, hijau turqouise bercampur hitam kelabu di sekitarnya.

Redup.
Dunia meredup.
Bumi gelap, hanya menerang karena sedikit pendar.

Gelap, lalu semua gelap.

Entah mengapa matahari lalu tak kembali.

Hari-hari berlanjut malam dua puluh empat jam tanpa bintang.
Jiwa jiwa dengan detak jantung cepat mulai ketakutan.
Alat-alat elektronik pun seperti khawatir lalu serempak aliran listrik berhenti.

Jiwa-jiwa dengan aliran darah mulai cemas.
Dunia gelap ternyata sangat menakutkan.
Tak ada suara tawa dari anak kecil yang bermain riang.
Tak ada kehidupan duniawi seperti saat terang.
Tak ada suara burung yang bernyanyi riang.

Takut.
Aku pun takut.

Dunia menakutkan bila malam dua puluh empat jam selalu datang.
Dunia kelam tanpa sedikit cahaya terang.
Dunia.. Dunia.. Dunia butuh matahari.

Sinarnya terlalu mahal dibandingkan kilauan berlian.
Cahayanya terlalu terang untuk manusia yang lupa akan maknanya.
Bahkan pendarnya berharga dalam setiap kelam di kehidupan ruh makhluk jiwa.

Setidaknya sekarang, aku selalu akan berdoa agar masih bisa ku terbangun karena sinarnya yang masuk di sela-sela jendela.
Agar masih kulihat surya yang sedang bersinar terang benderang siang harinya.

Datanglah lagi esok hari, Matahari.
Datanglah dan berjanjilah akan selalu datang.
Jangan buat Dunia menjadi terlalu menakutkan tanpa sinarmu.

*Manhattan, May252010, 7:48 am
Saat terbangun dan bersyukur ternyata hanya mimpi. Terimakasih untuk mimpi ini,Tuhan. Setidaknya aku akan selalu mensyukuri dan menunggu sinar Matahari-Mu di setiap pagi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun