Dulu, saya adalah seseorang yang terpengaruh oleh filsafat eksistensialisme. Bisa dibilang, saya hidup dalam bayang-bayang konsep kebebasan yang digadang-gadang oleh para filsuf eksistensialis. Pemikiran bahwa "eksistensi mendahului esensi" begitu kuat mengakar di benak saya. Bagi saya waktu itu, hidup ini adalah tentang menjadi diri sendiri seutuhnya, tanpa perlu patuh pada aturan-aturan yang seolah-olah memaksakan standar kehidupan yang seragam untuk semua orang.
KEMBALI KE ARTIKEL